33| My Beautiful Wife

753 81 8
                                    


Jungkook tampak sedikit tidak nyaman dalam tidurnya ketika salah satu tangan pria itu bergerak meraba-raba pelan sisi ranjang di sebelahnya yang terasa dingin. Menyadari bahwa Youra tidak ada di sampingnya seketika membuat Jungkook lekas menyingkap kelopak mata dengan kening mengernyit. Pria itu perlahan beranjak duduk sembari mengumpulkan kembali nyawanya dan sedikit menyipitkan mata ketika melihat jam di atas nakas yang ternyata sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Jungkook sesaat mengusap pelan wajahnya sebelum bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi lantaran ingin buang air kecil sekalian mencuci wajah serta tidak lupa menggosok gigi. Hingga setelah selesai, pria itu pun langsung melangkah keluar dari kamar dengan hanya menggunakan boxer karena Jungkook tidak mendapati kehadiran Youra di kamar mandi. Setibanya di dapur, Jungkook lantas melangkah mendekati Youra yang ternyata sedang sibuk membuat sarapan.

"Uh? Sudah bangun." Youra sejenak melirik Jungkook ketika menyadari kehadiran sang suami yang saat ini sudah berdiri tepat di belakangnya. Wanita itu tampak sedang sibuk mencuci dan memotong-motong bahan masakannya di dekat wastafel pencucian piring.

"Hm.., noona sedang membuat apa?" Jungkook berujar pelan dengan suara serak khas bangun tidurnya serta tidak lupa memberikan sebuah kecupan manis di pipi sang istri tercinta.

"Aku ingin membuat nasi goreng untuk menu sarapan kita hari ini," ujar Youra dengan wajah yang sedikit memerah manakala merasakan salah satu tangan Jungkook meremas pelan bokongnya dan perlahan menelusup masuk ke dalam piyama dress yang hanya berhasil menutupi setengah paha Youra.

"Kenapa bangun pagi-pagi sekali? Memangnya noona... tidak lelah?" Jungkook tampak menyeringai kecil di dekat telinga Youra setelah membisikkan perkataannya dengan nada suara menggoda.

Mendengar itu seketika membuat Youra kembali mengingat kegiatan panas mereka tadi malam. Youra masih sangat ingat saat Jungkook meminta bermain sekali lagi dengan durasi yang lumayan cukup lama dan tentu tetap dengan penuh kelembutan, hingga membuat Youra lagi-lagi hanya berakhir pasrah di bawah kungkungan sang suami. Bahkan pertanyaan Jungkook barusan hanya mampu Youra jawab di dalam hati, lantaran Youra sendiri tidak bisa berbohong bahwa saat dirinya terbangun tadi tubuhnya memang terasa sedikit pegal-pegal. Namun, Youra memilih memaksakan diri bangkit dari ranjang dan langsung pergi mandi sebelum Jungkook terbangun.

"Noona?"

"Uhh.. aku baik-baik saja, Koo. Setelah selesai mandi tadi seluruh rasa lelahku langsung hilang begitu saja," sela Youra dengan cepat karena tidak ingin membuat Jungkook khawatir.

Sementara Jungkook sesaat menaikkan sebelah alisnya. "Benarkah?"

"Hm, hentikan tangan nakalmu itu sebelum aku menyalahgunakan pisau ini."

Jungkook lantas melemparkan cengiran khasnya sembari mengeluarkan tangan dari balik piyama dress yang Youra kenakan. "Habisnya noona seksi sekali. Apalagi tidak memakai bra."

"Sudahlah. Berhenti menggodaku terus! Lebih baik kau pergi mandi! Bukankah hari ini kau masih memiliki mata kuliah pagi."

"Masih ada waktu 2 jam lagi, noona sayang." Jungkook menghirup aroma rambut Youra yang begitu harum, sementara salah satu tangannya bergerak melingkari perut sang istri.

"Kalau begitu, bantu aku menyiapkan sarapan. Pekerjaanku yang lain masih belum selesai."

"Memangnya noona tidak kuliah hari ini?"

"Aku masuk kelas siang."

Jungkook hanya bisa mengangguk mengerti. Pria itu pun hanya bisa menurut untuk membantu Youra menyiapkan sarapan setelah sempat kembali ke kamar guna mengenakan kembali celana pendek dan kaos yang ia pakai semalam.

....

Tidak terasa jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 pagi. Setelah Jungkook pergi ke kampus jam setengah delapan tadi, Youra memang langsung berinisiatif untuk bersih-bersih ruangan apartemen, mulai dari kamar, ruang depan, ruang tengah dan yang terakhir adalah dapur serta tidak lupa membereskan pakaian kotor di ruang mencuci pakaian.

Wanita muda itu baru saja selesai mengeringkan pakaian yang baru selesai ia cuci di mesin cuci ketika telinganya tiba-tiba mendengar suara bel apartemen berbunyi. Merasa penasaran dengan orang yang bertamu di jam segini, Youra pun lantas melangkah menuju pintu utama dan tanpa ragu langsung membukanya, sehingga kini wanita itu dapat melihat presensi Min Hyunjae yang tampak langsung melemparkan senyum manis ke arah Youra.

"Hai, Youra-ya!"

"Hyunjae eonni!" Youra lantas ikut tersenyum cerah dan membalas pelukan singkat Hyunjae sebelum akhirnya menyuruh sahabatnya tersebut untuk segera masuk.

"Tadinya, kupikir kau tidak ada di apartemen. Kau tidak kuliah?" tanya Hyunjae sembari menunggu Youra sejenak yang tengah kembali menutup pintu.

"Aku hanya ada satu mata kuliah siang nanti. Jam berapa tadi eonni berangkat dari Busan?"

"Aku berangkat dari rumah ibuku sekitar jam setengah 5 pagi. Aku juga baru saja tiba setengah jam yang lalu, sempat istirahat sebentar di apartemenku sebelum aku berniat mengunjungi tetanggaku yang satu ini."

Youra terlihat melemparkan senyum hangat. Keduanya kini tengah melangkah menuju ruang tengah, kemudian Youra pun lekas mempersilahkan Hyunjae duduk di sofa yang tersedia di sana.

"Duduklah, eonni! Ingin aku buatkan minuman?"

"Ah, sebenarnya tidak perlu repot-repot. Aku kesini hanya ingin memberikan oleh-oleh untukmu."

"Oleh-oleh?" Youra tampak sedikit terkejut dan antusias disaat yang bersamaan. Ia pun seketika ikut mendudukkan dirinya di sofa.

Hyunjae mengangguk tanpa melunturkan senyumannya. "Iya. Hanya oleh-oleh sederhana. Aku membawakan kue buatan ibuku. Katanya dia membuatkan kue ini khusus untukmu dan juga Jungkook setelah aku memberitahu ibuku bahwa aku memiliki tetangga yang beberapa hari lalu telah resmi menjadi sepasang pengantin baru." Hyunjae menyerahkan paper bag di tangannya kepada Youra yang tentu diterima dengan senang hati.

"Benarkah? Ah, kalau begitu sampaikan ucapan terimakasihku pada bibi!"

"Tentu. Tapi, omong-omong dimana Jungkook?" Hyunjae sedikit mengernyitkan kening saat menyadari tidak ada kehadiran Jungkook sedari tadi.

"Dia masuk mata kuliah pagi. Mungkin tengah hari nanti baru pulang," jawab Youra setelah melihat sejenak isi paper bag di pangkuannya.

"Oh, begitu." Hyunjae hanya bisa mengangguk mengerti.

"Eonni hari ini ada kegiatan lain?"

"Sepertinya tidak ada. Mungkin malam nanti aku hanya akan berbelanja bahan makanan ke supermarket."

"Kalau begitu, bisakah eonni membantuku menyiapkan makan siang hari ini? Sedari kemarin aku sangat ingin belajar memasak bersama eonni. Aku ingin coba membuat menu makanan favorit Jungkook. Tetapi, jika eonni tidak bisa membantu, tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa."

"Benarkah? Tentu aku akan membantumu. Lagipula, aku juga sedikit bosan jika hanya istirahat di apartemenku seharian ini. Kalau begitu, ayo kita ke dapur sekarang!"

Youra sontak mengangguk dan mengajak Hyunjae pergi ke dapur minimalisnya. Entahlah, hari ini rasanya Youra terlalu bersemangat beraktivitas di apartemen. Bisa dikatakan bahwa Youra memang sangat suka sekali bersih-bersih jika sedang ada waktu luang, karena sejak kecil Youra sudah di ajarkan oleh mamanya untuk selalu menjaga kebersihan. Namun, jika mood Youra sedang tidak bagus, ia pastinya juga akan malas melakukan sesuatu. Itu adalah hal biasa yang terjadi pada semua orang.

Bahkan Youra tidak terlalu merasakan perih di kewanitaannya setelah pertama kali melakukan 'itu' bersama Jungkook malam tadi. Awalnya Youra berpikir bahwa rasa perihnya akan bertahan lama. Tetapi, kini ia bersyukur karena sejak pagi tadi sudah bisa beraktivitas tanpa merasakan rasa sakit apapun.[]

....

Double up gak, nih?

Ara💜

Sweet NastyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt