O3─ Siang yang hangat

1.4K 237 11
                                    

···

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

···

Yazdan menatap punggung Yeva, dari atas kasur. Gadisnya itu sedang memasukkan pakaiannya ke dalam lemari, kini mereka berdua harus berbagi lemari.

Tadi, Yazdan sudah menawarkan bantuan. Tetapi Yeva menolak, alasannya sudah hampir selesai.

Yazdan membantu sedikit kok, ia membantu meletakkan barang-barang yang lain.

Hari ini mereka libur, lebih tepatnya meliburkan diri. Sengaja, ingin menghabiskan waktu bersama setelah menikah.

"Ahh, akhirnya selesai," Yeva menggeser kopernya kepinggir. Kini dadanya terasa lebih ringan, semua barang yang ia bawa sudah tersusun rapi dikamar milik suaminya.

"Udah?" Yeva menganggukkan kepalanya.

"Sini." Yazdan menepuk-nepuk tempat disebelahnya, memerintahkan Yeva untuk menempati tempat tersebut.

Yeva terdiam sesaat, kemudian menuruti perintah suaminya untuk duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" Tanyanya saat sudah duduk di tempat yang sudah Yazdan perintahkan.

"Tiduran." Titah Yazdan lagi. Yeva pun menurut, sebenarnya ia juga mengantuk.

"Hm?" Yeva menaikkan kedua alisnya, tanda bertanya.

"Gue peluk lo, boleh?" Tanya Yazdan pelan.

"Tumben nanya? Kemarin aja langsung meluk."

"Oke." Yazdan langsung memeluk Yeva, menganggap bahwa yang tadi dikatakan oleh Yeva adalah sebuah izin.

Kaget. Satu kata itu yang menggambarkan bagaimana kondisi Yeva saat Yazdan tiba-tiba Memeluknya, ditambah suaminya itu menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya.

Beruntung, ada kain Khimar yang membatasi antara kulit lehernya dan kulit wajah Yazdan.

"Kayak gini gapapa, kan?" Tanya Yazdan, ia sedikit mendongak agar bisa menatap wajah istrinya.

"i-iya."

Yazdan tersenyum tipis kemudian kembali ke posisi semula.

"Bu guru."

"Hm?"

"Reaksi lo waktu gue dateng ngelamar, gimana?"

"Kaget, ga percaya. Bara tiba-tiba masuk kamar bilang ada yang ngelamar."

"Kaget, banget?"

"Banget, lah. Sempet gelud dulu sama Bara gara-gara ngira dia boong, kan dia suka bercanda. Ditambah gue baru pulang kerja, capek."

"Terus pas tau ternyata gue yang ngelamar, reaksi lo lagi, gimana?"

"Kaget setengah mati. Kek..., Yakali lo ngelamar gue, cewek lo aja banyak."

yazvaWhere stories live. Discover now