O4─ Ciee, bu Yeva

1.4K 223 59
                                    

Surya Galang Mahendra

Surya Galang Mahendra

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.








































































···

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

···

Yeva mengoleskan lipstik di bibirnya, sebagai tahap terakhir riasannya. Ia menatap pantulan di cermin, melihat apakah pakaian juga Khimar yang ia pakai sudah rapi atau belum.

"Udah!"

"Wih, istri gue cantik banget," Puji Yazdan yang sedang duduk di sofa, tak jauh dimana Yeva berdiri di depan cermin.

"Iyalah. Istri siapa dulu dong." Lanjut Yazdan, membuat Yeva memutar bola matanya.

"Ish! Lo niat pake dasi ngga, sih?!" Omel Yeva, ia mendekat kearah Yazdan. Kemudian menyuruhnya untuk berdiri.

Yazdan tersenyum gemas, melihat Yeva yang membenarkan dasinya seraya mengomeli dirinya.

"Males pake dasi, ribet." Mendengarnya Yeva bertambah mengomel.

"Dih, ga banget. Masa anaknya ayah Syafiq pake dasi doang males?" Yazdan berdecak sebagai balasan. Apa hubungannya?

"Nah udah. Gini kek, rapih."

"Makasih ya, istriku." Ucap Yazdan seraya tersenyum manis.

"Udah semua, kan? Ayo berangkat. Udah jam setengah tujuh." Setelah berucap, Yeva mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar lebih dahulu.

Yazdan menghela napas lalu mengekori Yeva. Jujur saja, Yazdan sedikit malas untuk berangkat kerja. Pasalnya ia biasa berangkat jam setengah delapan, tetapi mulai sekarang ia akan berangkat kerja jam setengah tujuh.

"Gue masuk, ya." Yeva berucap, setelah mencium punggung tangan Yazdan.

"Hm, jangan lama-lama ya kerjanya. Nanti gue kangen."

yazvaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz