18─ Mamah dkk

699 123 8
                                    

···

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

···

"Sayang!"

"Apaaa?"

"Baju yang kemarin beli sama mamah mana, ya? Kamu liat?"

Yeva samperin suaminya yang lagi obrak-abrik isi lemari. Kepalanya seketika pening lihat betapa berantakan kamarnya, Yeva juga lihat baju-baju yang ada di lemari berantakan.

"Yazdan! Kalau mau ambil baju tuh, yang bener! Pelan-pelan!"

"Maaf, baju yang beli sama mamah, mana? Abi cari nggak ada."

"Masa nggak ada? Udah cari yang bener kamu?" tanya Yeva.

Yang di tanyain mengangguk yakin, "Iyaa! Nih liat, sampe lemari berantakan, hehe."

Perempuan itu hela napas, natap horor suaminya, "Awas ya, kalau ternyata ada."

Yazdan sontak menelan ludahnya sendiri.

Baru aja Yeva mau cari bajunya, eh mata dia langsung nangkap benda itu di tumpukan baju-baju yang Yazdan keluarin di atas tempat tidur.

"Iniii? Makanya cari yang bener!" Yeva udah masang muka galaknya.

"Hah?" Yazdan bingung sendiri, kok dia bisa lewat? Nggak liat gitu. Baju yang udah ada di kasur itu baju-baju yang udah Yazdan cari di lemari dan bukan incarannya makanya dia taruh asal baju-baju itu di kasur.

Yazdan garuk tengkuknya yang nggak gatel, "Hehe, nggak liat."

"Bisa-bisanya nggak liat?!"

"Heheheh."

Yeva natap sinis laki-lakinya lalu menghela napas, nggak mau emosi. "Bantuin beresin."

"Yah, sayang. Nanti mamah nunggu gimana?"

"Oh? Jadi kamu nggak mau bantu beresin dan biarin aku beresin sendirian ini semua ulah kamu?"

Waduh. "Hehe, iya ini ayo beresin."

"Bunda! Abi udah ganteng belum?"

"Hm."

"Ih, bundaa."

Perempuan itu akhirnya noleh, menghampiri dan merapikan pakaian yang di pakai laki-laki itu.

"Hm, udah."

Keningnya mengkerut, "Udah apa?"

"Udah ganteng."

Dengernya Yazdan jadi tersipu, salting tujuh keliling.

Yeva mendesis, mengelap pipinya yang sehabis di cium sama Yazdan, buat laki-laki itu melotot.

"Kenapa di elap?!"

"Hm? Nggak tau, refleks."

"Dih?!" Yazdan nggak terima ya, padahal udah biasa tapi ini kok di elap?

yazvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang