26─ Gemoy dan Om-Tantenya

726 117 49
                                    

···

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

···

Jam sepuluh pagi ini, anak bungsunya Papah Theo kelihatan udah rapi, ganteng, kece.

"Widih, ganteng banget lu, Bar." Naik-turunin alisnya, Bara muji dirinya sendiri sambil benerin kerah kemejanya.

Ngerasa udah pas, gantengnya juga udah meningkat drastis, Bara ambil tasnya dan turun, mau pamit sama Mamah tercinta.

Bara mau otw kampus.

"Mamaaahh." Dengan kiyowo, Bara manggil Mamah yang lagi nonton drakor di ruang keluarga.

"Hm?" Eh, Mamah malah kelihatan kesel diganggu.

"Kamu jadi ngampus?" tanya Mamah akhirnya, dengan kepala yang udah noleh.

"Jadi."

"Terus, jadi bawa Gemoy ke petshop?" tanya Mamah lagi.

"Iyaaa, jadii." Agak males, tapi Bara jawab.

Iya, sekalian ngampus, Bara mau naruh keponakan berbulunya di petshop buat dimandiin.

Sambil Emak-Bapak kucing itu bulan madu, Gemoy dititipin di sini. Dan jadilah, Gemoy si kesayangan baru Mamah.

"Ya udah, sana. Hati-hati!"

Bara ngangguk, salim sama Mamah. "Bara sama Gemoy pergi, Mah."

Bara ganti nyamperin si Gemoy yang udah siap di tas antronot kucingnya. Sebenernya ada tas lain, tapi Bara mau pake tas yang itu.

"Dadah, semua penghuni rumah ini! Termasuk elo yang jatuhin barang kemarin malem waktu gue bikin mie!" pekik Bara kesel. Ceritanya, dia pamit ke semua, termasuk makhluk yang bikin dia langsung ngicir ke kamar padahal lagi bikin mie instan kemarin jam satu malam.

Dengernya Mamah langsung melotot, dong. "Huss! Sana, pergi!"

"Iya-iya." Agak males, tapi Bara tetep jalan ke luar. Dia naruh Gemoy dan tas astronotnya di kursi belakang, nggak di kursi samping dia soalnya nanti itu mau di isi seseorang.

Seseorang itu adalah─ si lakik!

Lakik = Prima.

Sebelum berangkat dan naruh Gemoy di petshop, Bara mau jemput bestienya dulu, karena si lakik itu minta bareng buat ke kampus. Ya walaupun beda fakultas, tapi di universitas yang sama.

Sampai di depan rumah cewek itu, Bara langsung klakson. Klakson dengan bar-barnya.

"SABAR!"

Nahkan, padahal belum masuk, baru ketemu, tapi Prima udah ngomel sambil berkacak pinggang.

Nggak lama, Prima masuk ke mobil dengan nggak santainya. Bahkan, nutup pintu mobil terluvnya Bara keras banget.

"Aaa, ya ampun, Gemooyy." Yang awalnya emosi, Prima langsung berubah imut ketika lihat Gemoy dari pantulan kaca spion tengah.

yazvaWhere stories live. Discover now