Part 1 - Prolog + Perjodohan

167K 5.9K 368
                                    

Welcome to my first story

Yang baru baca absen dulu, kalian jalur apa sampai bisa kesini ? 👉🏻

Tau cerita ini dari temen/ Recomend tiktk/ tiktk author sendiri ? 👉🏻

Yang udah baca part ini baca part selanjutnya ya, jangan dilangkah tiap partnya

Yuk hargai penulis dengan memberi vote dan selipkan koment disetiap paragraf. Jangan jadi silent readers

 Jangan jadi silent readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Prolog

"Gak usah lebay. Oke gue langsung ke inti, kenapa lo gak tolak permintaan ayah bunda ?Asal lo tau gue gak cinta sama lo dan gue udah punya pacar yang lebih sempurna dari pada lo Tasya. Gue gak punya perasaan sama lo dan sampai kapanpun gue gak bakal jatuh cinta sama lo. Lo jauh dari tipe gue Tasya !"

------------------------/////------------------------

"A-Aku berani sumpah lan"Matanya berkaca-kaca,berusaha menahan air mata yang sebentar lagi akan turun membasahi pipinya

"Gak usah banyak alasan. Asal lo tau Tasya lo itu ibaratkan sampah yang gue pungut dan Sara itu berlian didalam etalase ! Jadi SARA JAUH LEBIH SEMPURNA DARI PADA LO !"

-----------------------/////-------------------------

***

Part 1 - Perjodohan

Pembiasan cahaya matahari memasuki celah-celah ventilasi kamar bernuansa pink soft itu, cahayanya pun ikut menyoroti sang gadis yang sedang menatap tubuhnya dipantulan cermin, ditemani suara hilir mudik mobil dan motor yang saling bersahutan kembali menghiasi pagi ini.

Pakaian putih abu-abu pun sudah melekat ditubuhnya, yang artinya sang empu sudah siap melaksanakan kembali rutinitasnya pagi ini, setelah libur panjang tahun baru dan hari raya natal selama dua minggu belakangan.

Bibirnya tersenyum manis, mengingat ia akan bertemu kembali dengan kedua sahabatnya, Audie dan Audrey, sahabat pertamanya ketika ia pindah di SMA Permata Bangsa, 6 bulan lalu.

Mereka bertiga bagaikan perangko yang tidak pernah lepas, walaupun ia baru bergabung dengan kedua sahabatnya itu. Baru kali ini ia merasa memiliki teman yang benar-benar teman. Kalau digambarkan, bisa dibilang ia nomanden, yang tak pernah berdiam lama di satu provinsi, karena harus mengikuti ayah dan bundanya yang sibuk mengurus perusahaannya.

***

Setelah selesai dengan segala kerepotannya pagi ini, gadis cantik itu menuruni satu persatu anak tangga menuju meja makan. Bibirnya tersenyum lebar saat melihat ayah, bunda dan Bella adik satu-satunya.

Tasya Erlan (TERBIT)Where stories live. Discover now