Part 34 - Terbongkar

66.1K 3.9K 528
                                    

Luv Luv makasih yang udah baca Part Sampai part ini

Yuk hargai penulis dengan memberi vote dan selipkan koment disetiap paragraf. Next ? 700 vote + 300 coment jangan jadi silent readers yukk :)

Kalau bisa jangan dilangkah tiap partnya ya, karena saling berhubungan

Kalau bisa jangan dilangkah tiap partnya ya, karena saling berhubungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tiga hari berlalu setelah kejadian pada malam itu. Erlan selalu mendatangi Tasya, tapi gadis itu selalu menghindar darinya. Pernah pada saat itu Erlan berkunjung ke rumah Tasya untuk bertemu tapi Tasya tidak ingin bertemu sama sekali. Bagas dan Laura tidak bisa memaksakan anaknya untuk bertemu Erlan, mereka paham dan mengerti sesakit apa putri nya. Bagas juga belum bisa menerima kembali Erlan, rasa sakit melihat anaknya disakiti masih terasa dihatinya. Dan Laura ia hanya bersikap menjadi mertua yang baik tidak lebih.

Selama tiga hari itu juga Erlan meliburkan dirinya, ia sangat malas lebih tepatnya tidak ada semangat hidup. Karena 2 hari memang hari sabtu dan minggu dan seninnya ia memilih tidak sekolah. Dan Tasya juga tidak masuk sekolah pada hari senin karena tidak enak badan setelah kejadian itu.

Seperti vas bunga yang sudah pecah, mau disambung bagaimanapun tidak akan berbentuk seperti semula. Seperti juga hati, mungkin mulut bisa memaafkan. Tapi hati ? Sangat susah untuk menyembuhkannya, butuh waktu yang lama. Erlan berjanji dengan dirinya sendiri, dulu ia menjadi pisau tajam untuk melukai hati Tasya dan sekarang ia berjanji akan menjadi betadine untuk menutup luka yang susah menganga besar.

Siang ini Erlan sudah siap dengan kaos hitam dan celana jeans ia akan segera ke kantor polisi dengan kedua orangtuanya. 1 jam yang lalu pihak polisi mengabari mereka bahwa sudah menemukan pelaku percobaan pembunuhan Ranson yang terjadi tiga hari yang lalu. Selama tiga hati ini juga Erlan memilih untuk tinggal dengan papa mamanya.

Erlan menghampiri Ranson dan Kiara yang sudah berada di mobilnya.

"Ayo bang, kita berangkat sekarang."

"Iya ma."

"Bang berangkat sama mama papa aja."

"Nggak ma, aku mau bawa mobil aja."

"Yaudah kami duluan bang, kita ketemuan disana nanti." Ucap Ranson. Erlan mengangguk dan menuju mobilnya, cowok itu tidak sabar untuk mengetahui pelaku sebenarnya.

Sesampainya disana Erlan langsung diarahkan menuju kedalam, tepatnya tempat menunggu kunjungan. Sedangkan disisi lain Tasya baru tiba di ke kantor polisi, kali ini ia hanya datang sendiri karena Bagas dan Laura ada pertemuan dengan klien yang tidak bisa ditunda.

Tasya Erlan (TERBIT)Where stories live. Discover now