Luv-Luv makasih kesayangan yang udah baca sampai part ini
Follow Tiktok aku @ndaaa1511
Next ? 700 vote + 300 coment jangan jadi silent readers yukk :)
Enjoy !!! Selamat membaca
***
- Anastasya Cornelia
***"Jalan pak." Ucapnya pada bapak taxi
"Kemana neng?"
"Ke perumahan cendrawasih pak."
"Baik neng."
Tasya menyeka air matanya yang terus mengalir sedari tadi. Ia menoleh kearah samping untuk menghadap ke jalan. Maniknya menatap anak jalanan yang mengamen sambil tertawa dengan temannya, seharusnya ia bisa lebih bersyukur diluar sana masih banyak orang yang jauh lebih berat cobaan dari pada dirinya. Tapi mereka masih bisa tertawa bahagia walaupun keadaaan tidak memihak kepada mereka, satu kata bersyukur. Tasya harus bisa menghadapi cobaan ini dan banyak-banyak bersyukur.
Saat lampu merah berhenti Tasya menurunkan kacanya dan memanggil anak laki-laki sekitar 7 tahun.
"Dek sini." Tasya melambaikan tangannya agar mendekat
"Iya kak."
Tasya memberi uang bewarna biru "Ini buat adeknya belanja."
Terlihat garis mukanya sangat bahagia tapi juga merasa tidak enak "T-tapi ini kebanyakkan kak."
"Kakak ikhlas buat adek ya. Doain semoga masalah yang kakak hadapin sekarang cepat selesai ya." Ucap Tasya tersenyum
"Makasih banyak kak. Aamiin semoga Cobaan yang Allah beri sama kakak, kakak bisa jalanin nya dengan ikhlas."
"Aamiin makasih ya." Tasya kembali menutup kaca mobil karena lampu sudah berubah menjadi hijau
Setelah menempuh waktu 20 menit Tasya tiba dirumahnya. Maniknya menatap ada mobil ayah dan bundanya diperkarangan rumah. Dengan cepat Tasya berlari dan menuju kedalam rumah dengan mata yang sembab dan hidung yang memerah.
Tasya memutar handle pintu dan masuk kedalamnya. Dengan langkah gontai ditambah air mata yang terus mengalir. Terlihat jelas keluarganya tengah berkumpul dimeja makan dengan canda tawa. Koper mereka pun masih berjejer di ruang keluarga.
"Ayah,Bunda,Bella." Teriak Tasya
"Kakak." Ucap Bella saat melihat kakaknya sudah berada didalam rumah
Bagas dan Laura langsung menoleh kearah Tasya. Keadaannya yang cukup tidak baik, mata sembab, hidung memerah dan memar dipipi bagian kanannya
Tasya meluruh kelantai dan mengeluarkan tangisan kekecewaannya. Laura langsung menghampiri anaknya dan mendekapnya. Pelukan yang sangat ia rindukan.
"S-sakit bun." Tasya menepuk dadanya
"Bunda udah tau semuanya nak. Sya kalau mau cerita, cerita aja sama bunda sayang. Keluarkan semuanya, Bunda mau dengar anak kecil bunda mengadu." Dorong Laura agar Tasya bercerita
YOU ARE READING
Tasya Erlan (TERBIT)
Teen Fiction[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, JADI FOLLOW DULU BARU MEMBACA] PART LENGKAP --BELUM REVISI-- Tasya si gadis periang harus menerima perjodohan yang dilakukan sang ayah. Tasya kira pernikahan mereka akan berjalan baik, tapi kenyataannya berbanding terbal...