Part 36 - 3.301 KM

46.3K 3.6K 219
                                    

Luv Luv makasih yang udah baca Part Sampai part ini

Yuk hargai penulis dengan memberi vote dan selipkan koment disetiap paragraf. Next ? 800 vote + 300 coment jangan jadi silent readers !

Kalau bisa jangan dilangkah tiap partnya ya, karena saling berhubungan

Kalau bisa jangan dilangkah tiap partnya ya, karena saling berhubungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Putar mulmed diatas heheh 😡

Pagi ini Tasya sedang menyusun bajunya kedalam koper, ia membawa baju tidak terlalu banyak. Tapi cukup untuk selama disana. Tasya akan tinggal disana dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Ia memutuskan untuk tinggal sementara dirumah tantenya, adik dari bundanya yang berada di Australia. Kebetulan tantenya itu hanya memiliki seorang anak laki-laki, dan ia tidak memiliki anak perempuan.

Kemarin malam Tasya menyampaikan keinginannya pada ayah dan bunda untuk tinggal disana sementara. Ia harus memulihkan traumanya selama ini yang ia derita, mungkin diluar sana Tasya masih bisa tersenyum dan tertawa tapi pada halnya dalam dirinya ia sangat rapuh. Tasya juga dibawah pengawasan seorang psikiater, karena kecemasannya yang sering ia alami. Disana ia akan membahagiakan dirinya sendiri agar moodnya kembali dan menyakinkan hatinya lagi untuk bertahan atau memilih berhenti. Setelah mendapatkan wejangan dari bundanya Tasya tidak ingin gegabah, yang ujungnya hanya berisi penyesalan. Tasya tidak mau itu. Ia hanya pergi sementara waktu untuk menenangkan dirinya.

Awalnya ayah dan bunda tidak setuju karena bagaimana pun Tasya seorang istri dan harus izin terlebih dahulu dengan suaminya. Tapi pada akhirnya mereka menyetujui keputusan Tasya hanya sementara tidak untuk menetap. Tasya juga meminta satu permintaan pada ayah dan bunda untuk tidak tinggal dirumahnya yang sekarang. Dan Bagas menyanggupi itu, mereka akan tinggal dirumah sewa yang cukup jauh dari rumahnya sekarang. Ia mau kepergian sementaranya ini tidak diketahui semua orang termasuk Erlan. Tapi kepergian nya ini diketahui oleh mertuanya, dan mereka mengizinkannya untuk Tasya istirahat sejenak. Mereka membiarkan mereka untuk saling intropeksi diri agar kedepannya tidak ada yang namanya menyakiti atau disakiti.

Keberangkatannya juga disembunyikan dan ia berangkat menggunakan pesawat pribadi milik oom nya. Tasya melanjutkan sekolah nya dengan home schooling karena beberapa bulan lagi ia akan tamat.

"Sayang." Panggil Laura dengan raut sedihnya

"Iya bun." Ucapnya seraya menutup kopernya

"Kamu yakin nak akan tinggal disana ?"

"Sementara bun, Tasya akan pulang secepatnya setelah semuanya selesai. Bunda jangan khawatir Tasya akan baik-baik aja, disana juga Tasya nggak sendiri bun ada Tante Nelsa, Om Rio sama bang Kevin."

Tasya Erlan (TERBIT)Where stories live. Discover now