Part 27 - Titik terang ?

44K 3.8K 659
                                    

Luv-Luv makasih kesayangan yang udah baca sampai part ini

Follow Tiktok aku @ndaaa1511

Next ? 500 vote + 300 coment jangan jadi siders :)

Enjoy !!! Selamat membaca

***
- Anastasya Cornelia
***

Keesokan harinya Tasya melakukan aktivitas nya seperti biasa. Kembali seperti biasanya Tasya diantar oleh pak Dodit. Walaupun baru sehari ia tidak tinggal bersama dengan Erlan, rasa rindu sudah membunuhnya. Mau semarah apapun atau sekecewa apapun rasa sayangnya pada suaminya tidak berkurang, tapi sekarang ia lebih berharap kepada pemilik hati. Sesungguhnya hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia

Tasya berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya, ditangan kanannya sudah ada paper bag berisikan nasi ayam kecap makanan kesukaan Erlan. Setelah subuh tadi Tasya sudah menyiapkan bekal Erlan pagi ini.

Walaupun bagaimanapun ia masih ada tanggung jawab sebagai istri selagi Erlan belum mengeluarkan kata cerai atau talak pada dirinya. Tasya juga siap jika Erlan akan membuang bekal yang ia masak.

Suara deru mobil Erlan terdengar cukup keras, mengalihkan atensi Tasya. Ia menoleh kebelakang dan Erlan yang baru keluar dari mobilnya

"Nay, Naya." Panggil Tasya pada salah satu adek kelas. Ia melambaikan tanggannya agar Naya menghampirinya

"Ada apa kak?" Tanyanya bingung

"Nay, kakak mau minta tolong sama kamu. Tolong kasih bekal ini sama Erlan." Tasya memberikan paperbag ditangan nya ke Naya

"Kak Erlan?" Beo Naya

"Iya nay."

"T-tapi kak." Jawabnya ragu. Tidak ada yang berani untuk menyapa seorang Erlan karena tampangnya yang sangat mengintimidasi walaupun memiliki paras yang tampan

Tasya tau adek kelasnya ini takut, ia berusaha meyakinkan. Karena untuk sekarang Tasya lebih meghindar untuk berhadapan langsung dengan Erlan. Ia lebih baik memantau suaminya dari jauh sampai keadaan mereka membaik, tapi jika Tuhan mengizinkan mereka tetap bersama

"Kamu kasih langsung aja nay. Bilang aja ada titipan bekal." Mohon Tasya

Naya mengangguk "Iya kak. Naya sampaikan."

"Makasih ya nay." Ucap Tasya tersenyum

Tasya yang berada dibalik tembok koperasi menatap punggung Naya yang menghampiri Erlan dengan ragu-ragu

Erlan menyampirkan tasnya dipundak dan menyusuri koridor sekolah seorang diri. Ia mengabaikan tatapan para wanita yang menatap dirinya genit

Dan soal percakapan Tasya yang meminta cerai padanya 2 hari yang lalu Erlan tidak terlalu mengambil pusing. Jika ayah bunda Tasya memintanya untuk menceraikan anaknya Erlan akan mengurus itu semua, ia hanya tidak mau kata cerai itu keluar dari mulutnya. Dirinya tidak mau dicap buruk sama Laura dan Bagas

Erlan menghentikan langkahnya kala Naya menghadap jalannya "Minggir!"

Dengan ragu dan tangan bergetar Naya memberikan paperbag tadi ke Erlan "M-maaf kak, ini ada titipan."

Tasya Erlan (TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora