Part 7 - Suami

36.9K 3K 94
                                    

Luv Luv makasih yang udah baca Part Sampai part ini

Yuk hargai penulis dengan memberi vote dan selipkam koment disetiap paragraf. Jangan jadi silent readers !

Kalau bisa jangan dilangkah tiap partnya ya, karena saling berhubungan

***

Jika aku selama ini memilih untuk bertahan,tapi hanya menambah luka dihatiku, aku siap untuk mundur perlahan - Anastasya Cornelia

***

Pukul 03.00 dini hari, Tasya baru terbangun dari tidurnya dan memutuskan untuk sholat Tahajud. Tasya mendengar pintu apartemen terbuka tapi ia memilih untuk pura-pura tertidur. Setelah selesai membersihkan diri dan sholat subuh, ia memilih untuk membersihkan apartemen mumpung hari libur.

Ceklek

Erlan kelur dari kamarnya menuju dapur untuk mengisi perutnya karena sedari malam tadi ia sama sekali tidak makan. Ia berjalan menuju lemari untuk memasak mie, sebagai ganjalan perutnya.

Tasya menoleh kearah sumber suara "Pagi lan, kamu udah bangun dari tadi ?" Tanya Tasya

"Kalau gue disini berarti gue udah bangun" Erlan kembali membuka lemari

"Maaf aku tadi lagi bersihin apart,belum sempat masak. Aku aja yang masak mienya ya" tawarnya

"Nggak usah biar gue aja." Sebenarnya ia tidak paham membuat mie. Selama ini selalu meminta tolong bibi untuk membuatkannya.

"Biar aku, kamu tunggu aja di meja pantry."
Tasya mengambil mie yang berada ditangan Erlan, ia memasak dua bungkus mie untuk makan pagi bersama. Tasya harus memanfaatkan kesempatan untuk meluluhkan hati Erlan. Ia menambahkan cabai dan telur didalam mie mereka.

"Maaf lama ya ?" Erlan menyelesaikan gamenya dan menatap mie didepannya yang terlihat sangat lezat.

"Hmm." jawab Erlan. Sambil menyendoki mie itu kemulutnya. Ternyata mie buatan Tasya jauh lebih enak dari buatan bibinya. Ia berusaha mendatarkan mukanya kembali, terlalu gengsi untuk mengucapkan kalau mie buatan Tasya sangat enak. Tasya yang taupun hanya tersenyum geli.

"Selamat makan." Tasya terus melirik menatap setiap inci muka pria didepannya yang sudah sah menjadi suaminya. Sangat tampan.

"Ngapain lo liat gue ?"

"Emang aku nggak boleh liat suami sendiri ?" tanya Tasya

Uhukkk

Erlan tiba-tiba tersedak mie goreng. Pria itu mengibaskan tangannya bermaksud meminta air. Tasya yang pahampun langsung berlari ke dispenser dan mengambil segelas air

"Ini airnya, makanya kalau makan pelan-pelan." Tasya mengusap pundak Erlan perlahan

Erlan meneguk air itu hingga tandas "Salah lo gue lagi makan diajak ngobrol."

Tasya diam sebentar, ia mencoba mengingat apa yang dia katakan sebelumnya. Seketika ia tersenyum geli "Memang aku salah ngomong ya ? kan kamu memang suami aku, Jadi ceritanya kamu salting?" Tanya Tasya polos

"Gak apaan sih lo !"

"Itu muka kamu merah." Kekeh Tasya

"Nggak !"

"Iya deh percaya"

***

Setelah selesai membersihkan piring makan mereka. Tasya menyusul Erlan yang sudah menonton TV

Tasya Erlan (TERBIT)Where stories live. Discover now