Part 23 - Sayatan

45.5K 3.6K 365
                                    

Luv-Luv makasih kesayangan yang udah baca sampai part ini

Follow Tiktok aku @ndaaa1511

Next? 225 vote + 100 coment jangan jadi siders :) Ramein biar lanjut part selanjutnya

Enjoy !!! Selamat membaca

***
Apakah aku rumah untukmu pulang atau hanya tempat singgah kala kamu lelah menuju rumah mu?
- Anastasya Cornelia
***

Sambil putar lagu diatas guys :)

Tasya keluar dari ruangan dan berlari menuju taman. Ia duduk dikursi taman saat itu tumpah sudah air matanya yang ia bendung agar tidak jatuh didepan Erlan

"Hahaha S-Sakit banget." Kekeh Tasya sambil menangis

"Hikss Bunda Ayah Tasya kangen. Tasya nggak sanggup jalanin ini semua, Tasya mau nyerah. Tasya capek. Tasya lelah. Hati Tasya sakit. Batin Tasya capek. Mental Tasya jatuh. Kalau boleh memilih Tasya pengen hilang aja hikss."

"TASYA CAPEK." Teriaknya, ia tidak peduli kalau orang-orang menatapnya. Hatinya sekarang benar-benar sudah lelah menghadapi segala cobaan yang menerpa

Sebelum keluar taman tadi, Tasya mengambil pisau diatas ranjang buah yang ia simpan disaku celana dan

Srett

Tasya mengores lengannya seakan bebannya hilang sesaat, ia benar-benar lelah dengan keadaan. Rasa ingin menghilang bergejolak dalam dirinya

Srett

Sayatan kedua kembali ia gores dilengannya. Darah mulai mengalir di baju serta jilbab Tasya

Sret-

Belum sempat ia ingin mengores lengannya lebih dalam teriakan Kenzie memberhentikan Tasya

"TASYA STOP." Kenzie membulatkan matanya saat lengan Tasya sudah mengeluarkan darah.Ia mengambil pisau yang ada ditangan Tasya

Kenzie mengambil sapu tangannya didalam saku celana, untuk ia tutup lengan Tasya agar tidak mengeluarkan darah lagi, karena dari tadi lengan Tasya mengeluarkan darah.

Setelah Kenzie menutup lengan Tasya. Tasya kembali memberontak untuk mengambil pisau ditangan Kenzie "K-KEN BALIKIN PISAU AKU!!!."

"TASYA CUKUP, GUE MOHON CUKUP TAS." Tasya mengurungkan untuk mengambil pisau ditangan Kenzie, saat Kenzie menaikkan intonasi bicaranya

"Hikss Aku capek. Jangan kamu tahan aku k-ken, Aku pengen MATI aja. Percuma selama ini usaha aku sia-sia ken hikss. Aku bukan prioritas utama Erlan ken. Dia lebih sayang sama sara bukan aku hikss."

"Aku bisa bersaing dengan semua wanita tapi aku nggak bisa bersaing dengan wanita pilihan dia ken."

Kini tangan Tasya menepuk dadanya "S-Sakit ken AKU CAPEK. Aku tau aku cuma jadi beban dihidup Erlan ken hikss."

"Aku juga mau dipeluk dia ken saat aku rapuh. Aku juga nggak mau egois, aku nggak minta dia putusin Sara ken hikss. A-Aku cuma minta dia bersikap baik nggak lebih." Ucap Tasya sesegukan, rasa sakit dilenggannya tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya

Tasya Erlan (TERBIT)Where stories live. Discover now