Part 65 - Pelangi

15.6K 1.4K 165
                                    

Sebelumnya selamat hari raya idul Adha , bagi yang menjalankan 🙌🏻❤️

VOTE & COMEN, jngn cuma nuntut up tapi nggak mau VOTE yaa

Next ? 1,1k vote + 400 coment
Blm tembus, belum update

Tinggalkan vote dan coment kalian, buat yang silent readers bisa go out !

Tinggalkan vote dan coment kalian, buat yang silent readers bisa go out !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk part ini full Pelangi

***

Satu tahun sepuluh bulan berlalu.

Pelangi menuruni anak tangga dengan mengendap-endap menatap sekeliling rumah yang tampak sepi, hanya ada penerangan lampu menerangi setiap ruangan.

Tanpa ada rasa takut, kaki kecilnya melangkah menuju kulkas. Tangannya bertepuk senang,
saat mendapati barang yang ia cari, Pelangi mengangkat satu tangkai cabe merah dan ditatapnya lamat-lamat.

Balita yang hanya menggunakan celana dalam dan hoodienya itu berseru senang.

"Mas nanti! Aku mau lihat Pelangi dikamar sebentar. Takut dia bangun."

Erlan mendengus dan melepaskan pelukannya tak rela. Kalau sudah berurusan dengan balita tengil tetapi menggemaskan itu Erlan tidak bisa menolak.

"Tapi nanti lanjutkan?" Erlan menatap Tasya memohon.

Tasya berdehem dan merapihkan dasternya
"Iya, peluk sambil di kelonin kan?"

Erlan mengangguk tersenyum "Ayo lihat Pelangi dulu."

Mereka menuju kamar Pelangi melewati connecting room "Itu Pelangi lagi tidur. Kamu juga ngapain, ngecek Pelangi jam sebelas malam." Ia menggerutu kesal karena aktivitas mereka jadi terganggu.

"Tapi kenapa Pelangi tidur sambil nutupin wajahnya? Biasanya udah reog mas." Tasya menatap kasur Pelangi heran, tak biasanya balita itu tertidur rapi.

"Obatnya lagi bekerja." Seloroh Erlan.

Tasya menatap tajam Erlan dan mendekat di tepi kasur "Baby."

"Nggak guna kamu panggil sayang, Pelangi tidurnya kebo."

Tasya mengangguk, membenarkan. Di kamar mandi saja balita itu masih tertidur, saat dimandikan.

Mata Tasya membola saat tidak mendapati Pelangi, yang ada hanya bantal guling yang ditutup selimut "Mas anak kamu diculik!"

"Nggak diculik, tapi kabur." Erlan menghela nafasnya, frustasi.

Tasya Erlan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang