Part 40 - Butuh Kamu

50.2K 3.4K 449
                                    

Luv Luv makasih yang udah baca Part Sampai part ini

Yuk hargai penulis dengan memberi vote dan selipkan koment disetiap paragraf. Next ? 950 vote + 300 coment jangan jadi silent readers !

 Next ? 950 vote + 300 coment jangan jadi silent readers !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Matahari sudah menampakkan wujudnya. Tasya ketiduran setelah melaksanakan sholat subuh di masjid rumah sakit dalam keadaan duduk. Ia beranjak menuju kedalam rumah sakit kembali.

Sesampainya disana Tasya tidak mendapatkan mertuanya. Tasya memilih duduk didepan ICU seraya menunggu. Suara pintu ICU terbuka Tasya langsung berdiri dan menghampiri om Tio dan Dokter yang menangani Erlan, berbarengan dengan Laura dan Kiara yang baru tiba.

"Kabar Erlan gimana om ?"

"Alhamdulillah keadaan Erlan makin kesini, makin menunjukkan perkembangan yang bagus dan itu semenjak kamu disini sya, didekat dia." Ucap om Tio tersenyum

"Alhamdulillah." Ucap mereka

"Apa Erlan belum bisa dipindahkan keruang rawat inap mas ?" Tanya Kiara

"Untuk sekarang Erlan masih harus kami pantau mbak, mungkin 2-3 hari lagi kalau keadaannya udah stabil bisa kita pindahkan kesana karena Erlan masih dalam keadaan koma."

"Apa Tasya boleh jenguk Erlan kedalam om ?"

"Tentu boleh. Kamu juga sering-sering ajak dia bicara, semoga dengan begitu Erlan segera merespon dan melewatkan masa komanya sya. Karena Erlan butuh semangat dari belahan jiwanya. Tetap bersabar, doakan yang terbaik buat suami kamu. Ponakan oom itu anak yang kuat, Erlan nggak mungkin tinggalin raganya disini, sendiri."

"Aamiin om semoga dengan begitu Erlan cepat sadar." Tasya tersenyum

"Selamat ulang tahun ya sya, semoga dihari ulang tahun kamu ini membawa kabar baik buat kita semua." Tasya mengernyit dahinya, ulang tahun ? Dirinya saja lupa hari ini tanggal berapa

"E-eh iya makasih om." Ucapnya masih bingung

"Mbak saya permisi dulu, mau cek pasien yang lain." Pamitnya pada Laura dan Kiara, dan mereka mengangguk

Laura memeluk putrinya "Selamat ulang tahun anak bunda, semoga diumur kamu yang sekarang menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi orang sekitar. Bunda bangga punya anak yang berhati bersih seperti kamu sayang." Ucap bunda tepat ditelinga Tasya

"Tapi Tasya nggak ulang tahun bunda."

"Mungkin kamu terlalu banyak pikiran dan lupa kalau hari ini kelahiran putri bunda yang cantik ini."

Tasya Erlan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang