Halo, halo lama tidak berjumpa. Akhirnya kita bertemu lagi dengan bayi ganjen kita. Si kecil cakil
Karena banyak bgt pembaca baru. Selamat datang di lapak Tasya Erlan🥳
NOVEL TASYA ERLAN
COMING SOON 6 NOVEMBERVOTE & KOMENnya sebelum baca!
Next ? 1k vote + 400 coment
***
Hari semakin gelap, bulan dan bintang sudah menampakkan wujudnya di langit malam. Kesunyian malam tak menyurutkan obrolan kecil antara ibu dan anak. Ocehan batita cadel itu selalu meramaikan hari-hari mereka.
Seperti saat ini Tasya sedang menatap putrinya yang sedang bermain boneka cabenya yang sudah tak terbentuk, akibat kebar-baran Pelangi.
Sama dengan malam-malam sebelumnya, Tasya mengajak putrinya night talk dari hati ke hati. Rutinitas itu selalu ia terapkan sejak Pelangi berumur dua tahun.
Tasya ingin menjadi figur orang tua yang selalu mementingkan kesehatan mental anaknya. Tasya tidak mau Pelangi merasa sepi ditengah keramaian dan tidak dipedulikan keberadaannya.
"Baby."
Pelangi menoleh menatap Tasya dan mengubah posisi duduknya saat Tasya menatapnya intens "Mama mau ajak Angi oblol malam agi?"
Tasya mengangguk tersenyum "Ada cerita apa hari ini, baby?"
"Nggak ada celita." Kepalanya menggeleng, tapi tak sejalan dengan raut wajah Pelangi yang mendadak sendu.
"Mama nggak akan marah sayang, cerita aja sama mama." Tasya mengusap kepala Pelangi meyakinkan, inilah sifatnya yang turun pada Pelangi, selalu memendam perasaan.
Bibir tipis itu melengkung kebawah, bahkan mata coklatnya sudah berkaca-kaca "Angi kangen main cama papa ma, papa celalu cibuk. Angi nda cuka. Papa janji mau main cama Angi hali ini, tapi bohong!"
Sudah beberapa hari belakangan ini Erlan selalu pulang larut malam. Pria itu akan pulang disaat Pelangi tertidur dan bangun saat ingin mengantar Pelangi sekolah. Batita itu cukup merasakan waktu Erlan untuknya yang berubah signifikan, biasanya mereka akan menghabiskan waktu malam dengan mengobrol dan bermain bersama.
Tasya terhenyak, ia tak tahu kalau Erlan berjanji pada Pelangi "Papa lagi banyak kerjaan baby. Kan papa kerja cari uang buat beliin Angi mainan." Ia mengusap air mata Pelangi, ia juga kesal lantaran pria nakal itu selalu pulang larut.
YOU ARE READING
Tasya Erlan (TERBIT)
Teen Fiction[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, JADI FOLLOW DULU BARU MEMBACA] PART LENGKAP --BELUM REVISI-- Tasya si gadis periang harus menerima perjodohan yang dilakukan sang ayah. Tasya kira pernikahan mereka akan berjalan baik, tapi kenyataannya berbanding terbal...