10.

8.1K 1.1K 372
                                    

   Kini (Name) dan lainnya sudah pulang dari pulau dan sudah sampai di rumah utama, se sampainya disana (Name) langsung membuka laptop nya dan mencari informasi tentang orang yang bernama Mahito.

     "Mahito ya", gumam (Name).

     "Hey, butuh bantuan?", bisik Sanzu lalu menjilat sedikit telinga (Name).

     "Sanzu, jangan seperti itu", (Name) membalikan tubuhnya lalu mengusap pipi Sanzu.

     "Kenapa? Kau suka bukan?", ucap nya sambil tersenyum.

     "Menyebalkan", (Name) mencubit keras pipi Sanzu.

      "(Name), kau memiliki kantung mata?", ucap Sanzu sambil menunjuk bagian bawah mata (Name).

     "E-eeh, benarkah?", (Name) menatap kaca yang berada disampingnya, ternyata memang benar.

     "Koko tau bagaimana cara mengatasi ini", (Name) meninggalkan Sanzu dan laptopnya, ia berlari menuju kamar Koko. Sanzu kaget saat menatap layar laptop milik (Name), disana terlihat kalau (Name) memasang foto bersama Bonten.

      "(Name) ku lucu", kekeh Sanzu.

     "KOKO!!!", teriak (Name) bersamaan dengan dirinya yang mendobrak pintu kamar Koko.

     "(Name)?! Hahh kau membuat ku kaget", Koko menutup pintu brangkas no 7 lalu berjalan ke arah pintu.

     "Kantung mata", (Name) mendekatkan wajahnya pada wajah Koko, Koko menghela nafas lalu menarik tangan (Name) menuju dapur.

     "Aku akan menyeduh teh nya dulu", Koko berjalan menuju meja lalu menyeduh teh dengan perlahan, ini yang (Name) suka, ia suka bagaimana cara Koko membuat atau melakukan sesuatu.

     "Koko", gumam (Name).

     "Apa yang kau lakukan, (Name)", tanya Ran yang datang entah dari mana.

     "Aku suka Koko", ucap (Name) sambil tersenyum.




  Deg




   Jantung Koko berdetak lebih cepat, wajahnya memerah. Sedangkan (Name) mengatakan itu dengan wajah polosnya, Ran tertawa saat melihat wajah Koko merah sepenuhnya.

     "Bagaimana dengan ku?", tanya Rindou sambil mendusel di leher (Name).

      "Suka juga", jawab (Name) sambil tersenyum lebar.

   Entah kenapa, hati Koko hancur berkeping keping. Ia ingin (Name) menyukai dirinya dan hanya dia, ia sudah tau kalau (Name) menganggap dirinya hanya sebatas Koko.

     "Hahh, baiklah kemari kan wajah mu", Koko.

     "Hihii", (Name) memajukan wajahnya lalu menutup matanya perlahan. Koko meletakan ampas teh yang tadi ia seduh ke bagian bawah mata (Name).

     "Koko, arigato", (Name).

     "Hmm"

/cowo cool ngambek chekk



   (Name) mencium ujung hidung Koko, pergerakan jari Koko seketika terhenti. Koko tersenyum lalu mengecup balik ujung hidung (Name), hati Koko berdegup kencang sekaligus wajahnya memerah.

     "Sama sama, tunggu 15 menit dulu ya", ucap Koko lalu mengusap lembut surai (Name).

     "Koko, kautau tentang keluarga Mohito?", tanya (Name).

     "Dulu aku pernah menjadi teman sekelasnya, namun tak lama dia pindah ke luar negri, aku dengan ayah nya adalah mafia handal. Ayahnya meninggal karena racun, sekarang dia yang mewarisi nama ayahnya", jelas Koko.

     "Apa bersin itu juga warisan nya?", (Name).

     "Pfft, mana ku tau", Koko tertawa.

     "Ada apa ini?", suara itu, Mikey.

     "Ooh Mikey aku memiliki kantung mata, dan Koko adalah ahlinya", (Name).

     "Ooh", Mikey memeluk (Name) dari belakang, ia mendusel dusel manja dileher (Name).

     "Naa Mikey, sejauh mana pergerakan Mohito?", tanya (Name).

     "Dia melacak kita"

      "B-bagaimana bisa?", kaget Ran, Rindou yang tadi sedang meminun kopi tersedak.

      "Ternyata dia memiliki ahli komputer, itu mempermudah dirinya untuk mengetahui keberadaan kita", jelas Mikey.

     "Menyebalkan", (Name) mempoutkan bibirnya.

     "Tenang saja, besok kita akan mulai bergerak", Mikey.





   Prangg





    Semua yang ada dirumah itu kaget, (Name) langsung membersihkan ampas teh itu dibantu Ran. Setelah bersih, (Name) berlari menuju arah suara. Disana terdapat batu dan juga sebuah surat yang diikatkan pada batu itu.

     "Mohito kuso", Takeomi.

     "Surat apa itu (Name)?", tanya Mochi.

    

'bonten, tak ku sangka kalian ternyata memiliki lacur disana. Hahaha bagaimana yaaa,,, serahkan wanita itu atau kalian akan ku lenyap kan, aku akan sangat menunggu kedatangan mu, jalang'

     "Aku lacur nya?", tanya (Name).

     "Tidak, jangan dengarkan (Name)", ucap Kakucho yang meraih bagian belakang kepala (Name) lalu membawanya pada dada bidang miliknya.

     "Mereka,,"

     "Akan kubunuh mereka", ucap mereka semua.

     "Mohito bagian ku", Mikey.

     "Kita bergerak sekarang"





tbc

    

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Where stories live. Discover now