43.²

3.7K 375 99
                                    

gajadi ada korban, kasihan viiyo nya..

Pagi itu, pagi yang tidak terlalu cerah. Kochi terbangun dari tidurnya karena sebuah mimpi buruk, yaitu dikejar buaya. Kochi membuka jendela kamar nya, bunga ditaman adalah favorite nya.

TOK TOK TOK


"Kochi, sudah bangun?"

"Papa Kakucho! Kochi sudah bangun." ucap Kochi penuh semangat, dengan langkah mungil nya ia mendekati pintu dan membuka ny. Dibalik pintu telah berdiri Kakucho dengan senyuman manis nya, Kochi memeluk erat Kakucho.

"Morning princess." ucap Kakucho lembut.

"Morning papa!" balas Kochi dengan gembira, entah kenapa hati nya terasa begitu senang.

Kakucho membawa anak nya menuju ruang makan, disana sudah berdiri (Name) dengan celemek bewarna pink. Kochi turun dari gendongan Kakucho lalu memeluk sang ibunda erat, Kochi melihat kearah meja. Dimana semua makanan sudah tertata rapi,

"Kochi, bangunkan yang lain nya yaa?" pinta (Name), Kochi mengangguk lalu berlari kecil menuju kamar ayah nya.

Dengan perlahan, Kochi membangunkan Sachi, Hakazu dan Kozu. Yang paling merepotkan disaat acara saling membangunkan ini adalah membangunkan Haruchiyo Sanzu dan Sano Manjiro, meski sudah diteriaki toa mereka tetap tidak bangun. Salah satu cara yang tepat adalah.....

byuuuurrrr

"BANJIR?!" teriak mereka berdua, Mikey menatap tubuh nya yang basah karena disiram. Sedangkan jantung Sanzu masih cenat cenut, bukan karna doi, kan doi nya gua.

"Kalian ternyata." ucap Mikey sambil membuka baju nya, roti ditubuh Mikey membuat Kochi dan Sachi merona hebat. Kakucho yang peka langsung menarik kedua anak nya dan membawa mereka ke ruang makan, Kozu memeluk (Name) erat dan menyadarkan kepala nya didada sang ibunda.

"Ara~, ohayou sayang." ucap (Name) sambil mengusap surai Kozu pelan, rasa cemburu Ran mulai bangkit. Rindou yang baru selesai mandi memakai baju nya, lagi lagi Sachi dan Kochi melihat itu.

"Onigiri!! Sup miso!!" senang Koko, Takeomi duduk lalu melipat tangan nya diatas meja.

"Ayyo makan!"

Setelah makan, mereka duduk diruang tamu. Karena hujan mereka menyalakan penghangat ruangan, (Name) tengah bersender pada sofa, dengan kepala Ran dipaha nya, kepala Koko yang bersandar dibahu nya, dan Mikey yang memeluk istrinya dari belakang.

"Mama!" panggil Hakazu dan Kochi, sontak saja semua nya menoleh.

"Ayyo pergi ke festival!!" ucap mereka berdua, Sanzu mendekati Hakazu lalu memeluk nya.

"Terima kasih Hakazu, papa bangga." ucap Sanzu.

"Kenapa, papa?" bingung nya.

"Aku merindukan (Name) yang memakai yukata, begitu sexy dengan dada nya yang besar!" jelas Sanzu dengan sangat senang, satu pukulan syantik ala (Name) mendarat sempurna diwajah Sanzu. Kochi dan Hakazu syok dibuatnya,

"Festival, tidak buruk." ucap Kakucho.

"Mau sewa Festival nya?" tanya Koko dengan handphone yang sudah stanby ditangan nya.

"L- lebih baik ditabung..." kaget Rindou, (Name) mengangguk.

"Boleh juga! Sudah lama aku tidak memakai yukata yang Izana belikan." senang sang istri.

"Tapi itu, sudah digigit anjing ingat?."


" . . . . . . "



Sore nya, mereka keluar membeli beberapa yukata dan kimono. Perbedaan yang paling mendasar dari keduanya berupa ada tidaknya lapisan dalam pakaian. Kimono memiliki lapisan berbahan sutra dengan tekstur tertentu di dalamnya. Sedangkan, yukata tidak ada lapisan baju di dalamnya. Setelah berbelanja, mereka juga tidak lupa membeli "beberapa" benda untuk keperluan nanti.


Hari Festival telah tiba! Suasana ramai dan sangat bersinar. Begitu menyenangkan!

reader gada yg mau ngajak Viiyo jalan² ke jepang gitu, bayarin tiket nya kek, nti bisa ketemu mas baji:0 /mshn

Semua para suami (Name) memakai yukata, dan yang pasti damage mereka tentu nya #BUKANMAEN. Bahkan tadi Kochi sempat mimisan karena paras tampan "para ayah."

"Sanzu, kau jadi pusat perhatian." ucap Ran, Sanzu menoleh kan pandangan nya seolah tak peduli. Tatapan nya hanya tertuju pada (Name), hanya (Name), just (Name), only (Name).

 Tatapan nya hanya tertuju pada (Name), hanya (Name), just (Name), only (Name)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mama!! Lihat apa yang kami beli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mama!! Lihat apa yang kami beli." ucap Kozu dari balik gerombolan orang orang, banyak para gadis yang berteriak kecil melihat Kozu dan Hakazu berjalan berdua dengan permen apel ditangan mereka.

"Uwaaa, Kochi juga mau." ucap Kochi sambil menatap ibu nya, Kozu memberi permen itu lalu mengusap surai Kochi pelan.

"Ayo dimakan! Enak lho!" ucap Kozu, Kochi mengangguk senang.

"Sachi juga mau."

"Beli sendiri." jawab Hakazu, Sachi menahan rasa kesal nya. Sebenarnya, Hakazu dan Sachi tak seakur dicerita ini. Mereka berdua bahkan sempat hampir membunuh hanya karena memperebutkan satu buah coklat batang, untung nya ada Takeomi disaat itu.

Sanzu dan Mikey memperhatikan sekeliling, Sanzu sedikit kaget saat melihat Mikey tersenyum. Itu adalah yang terbaik untuk Sanzu, seorang bos kejam yang berdarah dingin kini berubah menjadi seseorang yang jauh dari kata "menyeramkan." semua ini berkat mantan pacar Izana.

Mereka mengelilingi festival dan membeli semua makanan yang ada disana, bermain lainnya. Tibalah disaat berbahagia, dimana akan ada kembang api disaat tengah malam nanti.

"Hiko.."

"Gamon?"

"Tidak sopan."

Tibalah saat nya, dimana langit bersinar karena bunga api yang indah. Begitu bewarna dan mendebarkan, begitu indah.

"Mikey, Sanzu, Hitto, Takeomi, Ran, Koko, Rindou, Izana, Hiko, Hakazu, Kozu, Kochi dan Sachi, aku merasa sangat beruntung, bisa menghabiskan waktu hidup ku dengan kalian, aku sangat berterima kasih, aku menyayangi kalian, sampai kapanpun!!!"











Dear Bonten,

I LOVE YOU, VERY!!















end~


𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Where stories live. Discover now