37.²

3.5K 505 282
                                    




   At school..



     "Hiko ayo ke kantin!!" ajak teman teman nya, Hakazu mulai risih mendengar kicauan dari kelasnya.

     "Oi Hiko, ayo ke kantin." ucap anak laki laki berbadan besar, tampang jelek nya membuat Hakazu jengkel.

     "Ayo!!" ucap Hiko, Hakazu memukul kuat meja nya lalu mendekati Hiko.

     "Maaf ya, adik ku milik ku." ucap Hakazu, anak berbadan besar melepas jaket miliknya. Ia belagak sok kuat didepan psycho berdarah dingin yang bertampang lugu.

     "Kau mengajak ku berkelahi yaa?" tanya anak itu, Hiko tersenyum saat Hakazu menatap nya. Hakazu menendang kuat kepala anak tadi dengan cepat, dalam hitungan detik, anak itu sudah tumbang.

     "Kekuatan nya 0,0." ucap Hiko, Hakazu tertawa.

     "Kalian dengarkan ini dengan telinga kalian dan cerna dengan otak udang kalian, Hiko adik ku, dia milik ku, paham?" ucao Hakazu, mereka semua seketika merinding dan mengangguk.

     "Ayo ke kantin." ajak Hakazu, Hiko berdiri dan mengikuti Hakazu dari belakang. Mereka tertawa mengingat kejadian yang tadi, mereka bahkan sepemikiran jika mereka bisa membunuh seisi sekolah hanya berdua.

     "Oi, ini anak yang menghajar adik ku?"

   Hakazu dan Hiko berbalik, segerombol orang dengan tongkat besi serta baseball berdiri dibelakangnya. Hiko tersenyum,

     "Paman masih sekolah? Bukan nya kalau sudah om om biasanya ewe cewe ya?" tanya Hiko, Hakazu menyeringai.

     "Anak tak tau diri." satu tinjuan berhasil Hiko hentikan dengan satu tangan, Hiko meremas kuat tangan orang sampai terdengar retakan patah nya jari jari si om om.

     "Shine." ucap Hakazu dengan nada mengejek.

   Mereka berdua menyelesaikan gerombolan itu dengan waktu 5 menit, itu bahkan terasa seperti membunuh semut.

     "Bel sudah bunyi, ayo pulang." ajak Hakazu, Hiko mengangguk.

     "Mama!!! Papa!!!" teriak Hiko, (Name) berbalik dan merentangkan tangan nya. Hiko melompat lalu memeluk erat (Name), sedangkan Hakazu hanya diam ditempat.

     "Papa!!" kaget Hakazu saat Sanzu menggendong nya, Rindou mengusap pelan surai Hiko. Semua orang yang ada disekolah itu menatap bingung mereka,


    'bapak nya kok banyak?' batin mereka.



      "Ano, anda (Fullname)? Saya wali kelas anak anda, kami mendapat kabar kalau anak anda sudah berkelahi dengan salah satu murid dikelas nya." ucap sensei, (Name) menurunkan Hiko lalu mendekati sensei, begitu juga Sanzu.

     "Ada apa?" tanya Sanzu, (Name) berbalik sambil mengusap dada Sanzu.

     "Anak mu berkelahi tuh, gimana?" tanya (Name), Sanzu menyeringai.

     "Aah benarkah? Dia kan anak mu juga?" ucap Sanzu, sensei tersenyum kaku.

     "Papa Rindou!! Itu dorayaki untuk papa Mikey!!" teriak Hiko, Rindou tertawa kecil lalu mengigit sedikit dorayaki nya.

     "Papa Rindou!! Jahaatt, mamaa, papaa Sanzu!!"

   Sensei tadi tiba tiba merinding, saat Hiko menyebut semua orang yang ada disana dngan panggilan papa. (Name) dan Sanzu menoleh, (Name) menundukan tubuhnya.

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang