25.

6.3K 844 529
                                    

   (Name) terus terusan mengusap perutnya, ia sering menusuk nusuk perutnya sendiri.

     "Waktu dulu Izana pernah bilang, memiliki bayi adalah hal yang paling menyenangkan seumur hidup", gumam (Name), kini gadis itu tengah berada di ayunan yang terletak dipinggir sungai.

   Dia tengah melihat Koko dan Kakucho yang sedang menangkap ikan, (Name) menggunakan gaun dengan bahan yang sejuk. Perut (Name) sudah agak membulat, Rindou yang paling cerewet dirumah.

     "Kalau aku sudah punya anak, marga nya siapa ya", ucap (Name), ia tidak menyadari keberadaan Ran dan Sanzu.

     "Apa istri ku sedang memikirkan calon anak ku? atau sedang memikirkan ku?", tanya Sanzu, (Name) menatap kesal kedua suaminya.

     "Entahlah, aku hanya bingung untuk marga anak ini", ucap (Name), Sanzu dan Ran memasang pose berfikir.

     "Haitani"

     "Haruchiyo"

   Mereka berdua mengatakan hal itu serentak, (Name) menatap heran Sanzu dan Ran.

     "Oi, apa maksudnya harusnya Haintani", kesal Ran.

     "Haruchiyo harusnya itu, karena milik ku yang pertama kali memasuki (Name)", ucap Sanzu tak terima, (Name) mendesah pelan lalu menjewer telinga kedua suami nya.

     "Mooh sudahlah, kalian tidak boleh bertengkar", ucap (Name), mereka berdua menatap wajah (Name).

     "Cih, baiklah", ucap mereka bersamaan, Sanzu menatap tubuh (Name) dari atas ke bawah.

     "Malam ini, jatah ya?", tanya Sanzu, (Name) merona dan mencubit pelan pipi Sanzu.

     "Kau mau aku lumpuh lagi hah?!", teriak (Name), dengan cepat Rindou mendatangi (Name) lalu memeluk istrinya.

     "Ada apa? Anak kita? Kau tak apa? Kau terjatuh? Ada yang sakit?", tanya Rindou lembut, (Name) memeluk Rindou lalu mengejek Sanzu dan Ran.

     "Cium", ucap (Name), Rindou menatap wajah (Name) lalu tersenyum.

     "Apapun untuk mu", Rindou mencium bibir (Name) dengan perlahan, namun disini (Name) yang agresif, ia mengajak lidah Rindou berdansa dengan lidahnya.

     "W - wah, kau hebat juga", ucap Rindou sambil terkekeh, ia menggendong (Name) lalu membawanya masuk kedalam rumah.



- - - - -





   Sudah sekitar 5 bulan, perut (Name) semakin membesar. Dalam hal ngidam, (Name) hanya menginginkan ciuman dan beberapa makanan. Rindou, Koko, Kakucho, dan Mikey menjadi lebih perhatian pada (Name).

     "Mikey, kau mau laki laki atau perempuan?", tanya (Name) sambil mengusap surai Mikey yang sedang tiduran dipaha (Name).

     "Apa saja, asal kau dan bayinya sehat", ucap Mikey, (Name) mencium pelan kening Mikey.

     "Apa ini aku juga mau", ucap Rindou, ia memeluk (Name) dari belakang. Jarang jarang Rindou seperti ini, Rindou mendusel pelan dileher (Name).

     "Semoga saja, anak kita nanti bisa tumbuh dengan baik dan mendapat kasih sayang yang penuh dari orang tua tuanya", ucap (Name), ia tidak ingin anaknya nanti bernasip sama dengan (Name).

   Dulu itu, saat (Name) masih berumur 3 tahun, ia dibuang oleh kedua orang tuanya. (Name) tumbuh dan dibesarkan oleh orang yang tidak ia kenal, namanya Chisa. Dia mengasuh (Name) dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta, (Name) akan memberikan hal itu juga pada anaknya nanti.

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang