33.

3.7K 545 147
                                    




   Pagi telah tiba, Hakazu dan Hiko bangun lebih dulu. Mereka begitu bersemangat, bahkan saat (Name) dan suaminya bangun, mereka berdua sudah memakai pakaian renang.

     "Kalian sarapan dulu sayang." ucap Rindou, ia menarik tangan Hakazu lalu memeluk nya erat. Hiko memeluk Mikey yang masih belum terlalu sadar, namun tangan Mikey mengusap pelan pinggang ramping Hiko.

   (Name) dan Takeomi baru saja menyelesaikan masakan mereka, sebelum berenang atau bermain di air memanf dianjurkan untuk mengisi perut dulu agar tidak kembung nantinya.

   Sanzu mengucek matanya, Sanzu memeluk (Name) dari belakang. Tangan Sanzu masuk lalu mengusap perut (Name), Koko yang tidak mau kalah sedang merencanakan sesuatu.

   Setelah sarapan, Takeomi, Mochi, Ran, Mikey, Kakucho, Hakazu dan Hiko sudah lebih dulu pergi bermain. (Name), Sanzu dan Rindou masih menyiapkan beberapa makanan, Koko menatap punggung (Name) yang terekspos jelas karena bikini yang ia pakai.

   Koko menatap sekeliling, dengan cepat Koko memeluk tubuh (Name).

     "Koko?" panggil (Name), Koko membalikan tubuh (Name) lalu mencium bibir (Name) perlahan. Koko mendusel pelan didada (Name), dengan lembut (Name) mengusap pelan surai suaminya.

     "Tumben?" tanya (Name), Koko mendongak sedikit.

     "Lagi pengen." ucap Koko, (Name) menghirup pelan surai Koko. Sangat harum karena sampo yang dibelinya adalah sampo dengan kualitas yang tidak main main.

     "Yasudah." (Name) terus mengusap perlahan surai Koko, begitu lembut dan wangi. Usapan (Name) berhenti saat melihat seekor kepiting yang sedang memperhatikan mereka, (Name) menyipitkan matanya.

     "Koko, jangan bergerak secara tiba tiba, seseorang sedang memperhatikan kita." ucap (Name) dengan nada pelan, Koko duduk lalu menindih (Name), guna agar menghalangi wajah mereka. Tak lama Sanzu datang, dengan cepat Koko memberi kode agar mendekat. Sanzu mendekati wajah (Name) dan bertingkah seolah sedang mencium (Name),

    "Kamera, kepiting, tolong alihkan."ucap (Name), Sanzu tertawa kecil lalu mengusap pelan surai (Name). Sanzu meninggalkan mereka lalu mendekati kepiting itu,

    "Ooh ada kepiting!!"ucap Sanzu, Koko dan (Name) menoleh lalu mendekati kepiting yang Sanzu pegang.

    "Waah, kepitingnya lucu."ucap (Name), tangan (Name) mengenggam kuat kepiting itu sampai hancur lebur.

   Mereka berjalan ke tempat dimana yang lainnya sedang bermain, (Name) merona saat melihat roti sobek milik Hakazu.

    "Anak ku tampan." ucap ︎︎︎︎︎︎︎︎︎︎︎(Name), Sanzu berlari kearah Hiko lalu menggendong Hiko.

     "Anak ku yang satu ini juga cantik." ucap Sanzu, (Name) berdecih. Meski tubuh Hiko masih kecil dan dalam masa pertumbuhan, aura dan kecantikan Hiko bisa memikat lelaki mana pun termasuk orang tuanya sendiri.

   (Name) sering waspada pada Sanzu karena takut Hiko akan diterkam, Sanzu memang minus akhlak namun dia tetap husbu tercinta author.

     "Mama, itu apa?" tanya Hiko sambil menunjuk ke buah kelapa yang masih berada di pohonnya, Mikey menjukurkan lidahnya, terkesan sexy dan ugh.

      "Mau? Aku bisa ambilkan." ucap Mikey, Takeomi langsung memanjat pohon kelapa tersebut. Mikey menarik celana Takeomi sampai lepas, Sanzu menutup mata Hiko, namun Hiko masih bisa melihatnya karena ada sedikit sela diantara jari Sanzu.

     "Abu abu." ucap Hiko, (Name) tertawa mendengarnya. Mochi dan Kakucho menatap mereka dari bawah, mereka tertawa saat melihat lubamg dicelana Mikey.

     "Pfft, Mikey celana mu robek." ucap Kakucho sambil tertawa, Mikey langsung menutup bawahnya dengan tangan.

     "Untung tidak menjuntai." ucap Rindou, (Name) dan Ran tertawa keras. Imajinasi mereka mulai bermain, Sanzu menurunkan Hiko dan mulai memanjat. Sanzu menarik celana Mikey, yang membuat robekan nya membesar.

     "Ahahahahha, Mikey ayo turun dulu." ucap (Name), Mikey menyeringai lalu menurunkan sedikit tubuhnya. Alhasil pantat Mikey berada di wajah Sanzu, Ran dan (Name) tertawa puas melihatnya. Hakazu dan Hiko mengalihkan perhatian mereka dengan membangun istana pasir, orang tua mereka kadang aneh dan kadang lebih aneh lagi.

      "Ooh Hiko kau dengar?" tanya Hakazu, Hiko menoleh lalu memokuskan pendengaran nya.

     "Drone?" Hiko.

   Mereka berdua menoleh, Hakazu langsung membawa Hiko lari. (Name) dan lainnya terkejut saat wajah Hakazu memucat,

     "Lari, drone, senjata!!!" teriak Hakazu, mereka semua langsung meninggalkan lokasi dan berlari masuk kedalam villa. Drone tadi mulai menembaki mereka, untungnya tidak satupun dari peluru tersebut mengenai tubuh mereka.

     "Cih, sebenarnya siapa mereka?" tanya Koko, (Name) mengangkat bahunya. Dirinya masih bertanya tanya, apakah dia saudara Kisaki atau Mohito yang ingin balas dendam.

     "Hiko, punya ide." ucap Hiko, mereka semua menoleh pada Hiko. (Name) tersenyum lalu memeluk Hiko,

     "Serahkan ini pada kami, Hakazu dan Hiko tetap dibelakang kami yaa." ucap (Name), Hiko mengangguk.

   Mereka mulai membuat rencana, Hakazu dan Hiko menyimak apa yang orang tuanya bicarakan. Rindou mengusap pelan punggung Hiko, begitu lembut dan halus.

    "Hiko pernah bertanya apa itu Bonten bukan? Inilah Bonten."ucap Rindou, Hiko masih bingung.

    "Aku akan keluar." ucap (Name), Hakazu dan Hiko langsung merinding. Hiko menyentuh tali bikini (Name),

     "Mama mau kemana? Jangan pergi!!" ucap Hiko, (Name) mengusap pelan surai Hiko.

     "Mama tidak akan pergi, tolong ambilkan jaket kardigan mama ya?" pinta (Name), Hiko langsung berlari ke kamar (Name) lalu mengambil kardigan (Name). Hiko begitu khawatir karena ibunya akan keluar disaat yang berbahaya, Hiko memberi kardigan nya.

     "Baiklah, kita lakukan." ucap Mikey, (Name) berjalan keluar sambil memakai sendal nya.




   'akan ku buat dia berhenti'














tbc


sengaja up siang biar my reader ga stress nugas

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Where stories live. Discover now