40.²

3.1K 469 210
                                    


   Sanzu menggendong tubuh (Name), sedangkan Ran menggendong mayat Hiko. Kozu yang berada digendongan Mikey mencium pelan pipi Hiko, hal itu membuat hati para ayah hancur. Mereka langsung menuju makam Izana, Takeomi dan Kakucho menggali tanah. Sedangkan tadi, Koko membeli sebuah peti bewarna putih dengan ukiran bunga.

     "Ummh." (Name) mengeratkan pejaman mata nya, ia melihat sebuah cahaya disaat pingsan.













  (Name) pov


     "Mama ayo bangun!!"

   Aku membuka mata ku, cahaya terang dan udara yang sejuk membuat diriku merasa nyaman. Namun, tidak hanya nyaman.

     "Mooh, papa Izana, lihat mama masih tertidur lhoo." suara itu, HIKO!! Aku sontak langsung duduk dan mencoba memokuskan pandangan ku.

     "IZANA?!" teriak ku, pacar ku berada tepat didepan ku. Wajah tampan nya tetap belum berubah, tampan, tidak dia bertambah tampan.

     "Mama, papa Mikey benar, papa Izana sangat tampan." ucap Hiko, aku tersenyum.

   Namun, aku terkejut saat mendengar nama Mikey. Ini tidak nyata, ini hanya bayangan, ini mimpi.

     "Lama tak bertemu, aku merindukan mu." ucap Izana, air kata ku mulai mengalir. Ini mimpi, tapi, kenapa sangat nyata? Apa apaan ini?!

   Izana memeluk ku, tangan nya mengusap surai ku pelan. Begitu lembut, aku akhirnya menangis.

     "Hey, aku tau apa yang kau lewati, kau tau? Jujur aku kesal saat mereka semua menikahi mu, yaa mau bagaimana lagi, aku sudah tiada." ucap Izana, aku terdiam. Senyuman nya tak pernah lentur, manis dan hangat.

     "Aku sudah tidak kesepian, anak ku ada disini." ucap Izana, Hiko memeluk diri ku.

     "Mama jangan nangis lagi yaa!! Nanti Hiko gigit lhoo." ucap Hiko, aku tersenyum sambil menangis. Izana memeluk erat diri ku, tangis ku tak berhenti.

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Where stories live. Discover now