15.

7K 980 160
                                    

Paginya, mereka pergi lebih awal. (Name) sebenarnya tidak mau ditinggal, tapi karena Mikey yang keras kepala jadinya (Name) tidak ikut.

"(Name) - sama", panggil pelayan yang bernama Odelia.

"Apa?", tanya (Name) judes.

"Ayo sarapan", ucap pelayan itu dengan sopan, namun dibalik nada itu (Name) sudah tau kalau pelayan ini berlatar belakang misterius.

"Baiklah ayo", (Name) berlari ke meja dapur lalu memakan nasi goreng yang dibuat Odelia. Saat (Name) sudah memakan sesendok nasi itu, (Name) melihat senyuman tak biasa yang dikeluarkan Odelia.

"Odelia, kau tidak mau makan?", tanya (Name), terlihat sedikit cemas Odelia dengan sopan menundukan kepalanya.

"Tidak (Name) - sama, saya sudah kenyang", ucap Odelia, (Name) menghabiskan nasi goreng itu lalu pergi ke kamar.

'aku yakin, dia tidak sembarangan orang', (Name).

(Name) mengambil ponsel nya lalu menelfon Koko, cukup lama jeda karena mungkin mereka sedang sibuk.

'Ada apa (Name)? '


"Koko, aku rindu"

'Kami baru saja pergi, sudah rindu?', terdengar kekehan koko dari telepon.


"Tentu saja!!"

'Ada apa (Name)? Tidak seperti biasanya'


"Pelayan itu, aku takut"

'Seperti dugaan ku, (Name) hati hatilah, kami usahakan hal ini beres secepatnya'

"Cepatlah pulang, Koko"

- - - - - -

Sorenya, (Name) memutuskan untuk memasak bersama Odelia. Topeng Odelia saat ini sangat bagus, hanya orang bodoh yang bisa tertipu dengan topeng nya.

"Odelia, kau sudah punya keluarga?", tanya (Name), wajah Odelia tampak berubah.

"Tentu aku punya, (Name) - sama", jawab Odelia ramah seperti biasa.

"Apa kau memiliki anak?", tanya (Name) lagi.

"Tentu saja"

"Lalu kenapa kau tidak memutuskan untuk tinggal dirumah? Kenapa harus repot² menjaga ku?", (Name).

"(Name) - sama, ini adalah pekerjaan saya untuk mencari uang", jawab Odelia.

"Hee, ternyata kau orang baik", (Name).

- - - -

Pagi itu, tubuh (Name) terasa sangat pegal. Mau bergerak sedikit saja susah, apalagi berjalan. (Name) terus memanggil nama Odelia, namun tak ada respon.

"(Name) - sama!!", teriak Odelia setelah mendobrak pintu, ia menghampiri (Name).

"Odelia, tubuh ku tidak bisa bergerak", lirih (Name).

"(Name) - sama, syukurlah", Odelia.

"Maksudnya?", (Name).

"Anda sudah tidak bergerak karena obat bius yang saya letak dinasi goreng itu, saya menunggu cukup lama lhoo", ucap Odelia sambil tersenyum lalu mengikat tubuh (Name).

"Anda membunuh semua orang yang berhubungan dengan Mohito, anda melupakan semut setia nya", ucap Odelia.

"Odelia!! Apa yang kau rencanakan?!", teriak (Name).

"Misi saya hanya dua, mencari chip Bonten dan membunuh lacurnya", Odelia pergi lalu mengunci pintu kamar (Name).

"Odelia sialan!! Harusnya aku tidak lenggah", (Name) terus mencoba melepaskan ikatan itu namun ikatan nya terlalu kuat.




'kalian, tolong pulang lah'

sementara itu,,,

"Apa (Name) akan baik baik saja?", tanya Mochi.

"Tenang, dia berada ditangan yang tepat", ucap Sanzu sambil membersihkan katana nya yang terkena bercak darah.

"Aku harap", Rindou.

- - - - - - -

Odelia memeriksa setiap kamar, namun cukup sulit menemukan kamar Mikey karena jauh dari kamar (Name). Saat terlihat pintu bertulis kan nama 'Mikey' Odelia menyeringai puas, ia membuka pintu itu perlahan. Terlihat beberapa foto dan juga plastik sampah makanan, Odelia berdecih kesal tapi mau tidak mau ia harus mencari chip itu untuk menghancurkan Bonten.

"Dimana aku harus mencari", omel Odelia.

Mata Odelia membulat kala melihat kotak kecil berwarna biru, Odelia tertawa kecil lalu mengambil kotak itu.

"Tugas ku sudah selesai, Mohito sayang", Odelia memasukan kotak itu dalam sakunya lalu berlari kecil untuk keluar. Namun saat Odelia membuka pintu keluar, pintu itu tidak mau terbuka, sudah beberapa kali ia mendobrak pinti itu tapi nihil.

"Cihh, apa apaan rumah ini", Odelia menendang pintu itu lalu beralih ke jendela, dibawah jendela terdapat banyak buaya yang dengan berjemur.

"Tuhan bagaimana bisa hal ini terjadi", keluh Odelia.

"Kau kalah Odelia"

"(Name) - sama? Ternyata kau kuat untuk sebuah obat bius ya?", kekeh Odelia.


"Kau tidak bisa lari lagi, Odelia aku tidak selemah yang kau lihat", (Name) berlari lalu melayangkan kakinya, dengan mudah Odelia menahan pergerakan (Name) lalu membanting (Name) dengan keras.

"(Name) - sama, anda lemah seperti yang Mohito ku bilang sebelum dia mati", ucap Odelia.

(Name) berdecih lalu bangkit, (Name) berlari dengan cepat lalu memukul Odelia. Odelia menghindari semua pukulan itu dengan mudah, Odelia menarik tangan (Name) lalu mengoresnya menggunakan pisau bedah.

"AAARRRGGHHH", teriak (Name).

"Bagaimana (Name) - sama? Apakah sakit? Tentunya", ucap Odelia sambil tersenyum puas.

"Babu sialan", (Name) menarik tangan nya lalu melakukan gerakan yang Mikey ajarkan padanya, lagi dan lagi dengan mudahnya Odelia menahan tendangan (Name).

"(Name) - sama, sudah cukup bermain main nya yaa, saya tidak ingin membuang buang waktu", Odelia meninju perut (Name) kuat, (Name) langsung terjatuh lemas.

"Selamat tinggal, (Name) - sama", Odelia mengeluarkan pistol nya lalu membidik tepat di mata kiri (Name).

"Terima kasih dan selamat tinggal, (Name) - sama"









DOR




















DOR



























DOR






















tbc






𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Where stories live. Discover now