23.

8K 911 477
                                    

   Paginya, (Name) bangun dengan keadaan tubuhnya yang sangat amat pegal. (Name) tidak bisa merasakan kakinya untuk saat ini, aroma kamarnya berbau aneh.

     "Ohayou", ucap Rindou yang tengah merapikan kamar (Name), Rindou mengkuncir rambutnya. (Name) duduk secara perlahan, (Name) merona hebat kala melihat dirinya tak mengenakan apa pun.

     "Kau tidak bisa berjalan? Maaf semalam aku terlalu kasar, apa kau marah?", tanya Rindou, ia berjalan mendekati (Name) lalu mengusap pelan pipi (Name).

     "Tidak kok, hanya saja kaki ku mati rasa", keluh (Name), Rindou tersenyum lalu mengecup pipi (Name).

     "Sore nanti kau sudah bisa berjalan sedikit, akan ku gendong nanti", ucap Rindou, ia menarik selimutnya lalu membawa (Name) ke bath tup. Rindou sudah mengatur suhu airnya terlebih dahulu, ia mengkuncir rambut (Name) dengan lembut. Rindou berjalan keluar, dengan cepat (Name) meraih tangan Rindou.

     "Rindou jangan tinggalkan aku", ucap (Name), Rindou terkekeh lalu mengusap surai (Name).

     "Aku tidak kemana mana, aku ingin merapikan sprei nya dulu", ucap Rindou, (Name) bernafas lega lalu melepas genggaman nya.

   Rindou membuka sprei kasur milik (Name), ia merasa kasihan saat melihat bercak darah yang berserakan. Ia memasukan sprei dan selimut milik (Name) kedalam keranjang, pintu kamar (Name) terbuka, Sanzu dan Mikey mengintip.

     "Are? Dimana (Name)?", tanya Sanzu, Mikey membuka lemari (Name) lalu mengambil sebungkus dorayaki yang (Name) simpan.

     "Dia sedang mandi, lebih baik jangan diganggu, dia sungguh tidak bisa berjalan", ucap Rindou, Sanzu terkekeh pelan lalu mengangguk, mereka membantu Rindou membersihkan kamar (Name).

     "Baiklah sudah selesai, biar aku yang memakaikan baju untuk nya", ucap Rindou, Sanzu menarik kerah baju Mikey dan keluar dari kamar.

     "Kami mengandalkan mu, Rindou", ucap Sanzu, Rindou membuka pintu kamar mandi dan mendapati (Name) yang sedang keramas. Rindou membantu (Name) membilas kepalanya, Rindou juga mengeringkan tubuh (Name) dan memakaikan (Name) baju.

     "Begini kan wangi", ucap Rindou lalu menghirup pundak (Name) yang beraroma strawberry.

   Rindou menggendong (Name) lalu membawa (Name) menuju meja makan, Rindou mendudukan (Name) di kursi lalu menyajikan roti dan susu. Koko menyalakan televisi lalu duduk sambil menyeruput kopi miliknya, (Name) memakan dengan lahap roti dan susu nya.

     "Bagaimana semalam? Menyenangkan bukan?", bisik Ran, (Name) reflek berbalik dan memukul wajah Ran kuat.

     "Kebiasaan istri ku memang unik", ucap Ran sambil mneyeringai, terlihat rona (Name) yang menjalar sampai ke telinga (Name).

   Mereka terus membicarakan tentang kejadian semalam, (Name) menutupi wajahnya menggunakan tangan. Rindou menarik tangan (Name) lalu mengecup pipinya, (Name) menatap wajah Rindou.

     "Mereka senang karena dirimu, harusnya (Name) juga ikut senang", ucap Rindou.

     "Bagaimana bisa, semalam aku dihajar sampai tidak bisa berjalan", ucap (Name) tak terima.

     "Tapi nikmat bukan?", ucap Mikey sambil berbisik, (Name) berfikir sejenak dan mengangguk.

     "Jadi, kita akan melakukannya lagi?", tanya Sanzu, Kakucho memukul agak kuat kepala Sanzu.

     "Kau mau (Name) lumpuh hah?", ucap Mochi, mereka semua tertawa mendengarnya.

     "Menikah memang bukan hal buruk, tapi malam pertama ini yang membuat kesan nya menjadi buruk", ucap (Name), Koko mengusap lembut surai (Name).

     "Akan kami buat dirimu bahagia", ucap Koko, (Name) merasa lebih tenang dan tersenyum.

     "Baiklah", jawab (Name).


   - - - - - -


   Malamnya, (Name) masih belum bisa berjalan. Malam ini ia merasakan nyeri di area kewanitaanya, Rindou memberi kain yang sudah dibahasi air hangat lalu meletakkan nya diatas perut bawah (Name).

     "Aku tidak lumpuh kan?", tanya (Name) cemas, Rindou mengenggam tangan (Name) lalu tersenyum.

     "Itu akan sembuh dengan cepat", ucap Rindou lembut, Mikey datang sambil membawa dua buah Taiyaki. Ia memberi satu taiyaki itu pada (Name), mereka menikmati angin malam yang sangat sejuk. Rindou keluar lalu membiarkan mereka berdua,

     "Mau makan malam apa?", tanya Mikey, (Name) terlihat seperti berfikir lalu mengangkat jari telunjuk nya.

     "Aku ingin udon", ucap (Name) sambil tersenyum, Mikey mengangguk sambil tersenyum. Mikey mengambil handphone nya dan menelpon Koko,

     "Koko, (Name) mau udon", ucap Mikey lewat telepon, Koko hanya mengatakan 'baik'   lalu menutup telepon nya.

     "Aah memiliki istri itu menyenangkan ya", ucap Mikey sambil bersandar di bahu (Name), (Name) mengusap pelan surai Mikey sambil melihat bintang dilangit.

     "Memiliki suami juga menyenangkan, tapi ini kebanyakan", ucap (Name), Mikey hanya tersenyum lalu membenarkan posisi nya, Mikey mendekatkan wajah nya pada (Name) lalu mencium lembut bibir gadisnya, salah, istrinya.

     "Aku sungguh mencintai mu", ucap Mikey, (Name) merona lalu memeluk Mikey.

     "Aku juga mencintai mu", balas (Name).

     "Bagaimana dengan kami?"

     "Tentu saja, aku mencintai kalian semua", ucap (Name), Sanzu mendekati (Name) dan langsung mencium bibir (Name), lidah Sanzu bergerak lincah, ia membuat gadisnya kewalahan dengan ciuman yang dia berikan.

      "Sanzu, biarkan dia istirahat sebentar", Kakucho menarik kerah baju Sanzu, (Name) menutup wajahnya menggunakan tangan nya.

      "Yosh yosh, tidak apa aku disini", ucap Rindou, (Name) memeluk erat Rindou sambil bergetar.

      "Akan kuberi Sanzu pelajaran", Mikey, Koko dan Ran menyusul Kakucho. Semoga saja Sanzu masih hidup pagi esok








tbc




makasi banget yaa




tbc

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Onde histórias criam vida. Descubra agora