50. Holiday with Ascencio

43.9K 3.6K 178
                                    

komen next disini yuk👉🏻
biar aku makin semangat ngetiknya😭
dan kalo komen dan votenya tembus banyak aku up lagi, ayo spam komen yang banyaaakk

halu tinggi memenuhi chapter ini

jangan jadi sider ya please😔
kawal terus dan bantu up cerita ini juga sampai sukses🥰

•••

Pagi ini tepat di pukul 7 pagi, di hari Senin, dua mobil milik Arsen, dan Rio sudah terparkir rapi di halaman luas rumah Arsen

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Pagi ini tepat di pukul 7 pagi, di hari Senin, dua mobil milik Arsen, dan Rio sudah terparkir rapi di halaman luas rumah Arsen. Sesuai yang di rencanakan hari sebelumnya, inti Ascencio, beserta tujuh gadis yaitu Alanna, Rahma, Jihan, Bulan, Nabila, Kiara—adik Rio, dan juga Ghea—adik Geri. Mereka semua memanfaatkan hari libur semester ini ke Villa Puncak selama tiga hari dua malam.

"Sayuran udah belum, Sul?" tanya Gerald yang sibuk mendata barang yang akan di bawa menuju Villa.

"Aman."

"Snack? Coca cola? Sprit? Fanta?"

"Aman."

"Peralatan mandi sama sholat? Sajadah?"

"Aman, Bang."

"Beras? Mie? Daging? Sosis, buat bakar-bakar siap semua?"

Samudra mengangguk. "Udah semua, Abang Gerald." jawab Samudra dengan lembut. "Bawel lo. Padahal di Villa nya udah ada."

"Ya buat tambah-tambahan, takut kurang." jawab Gerald.

Pangeran menggelengkan kepala. "Duh, ke Villa doang nih berasa kayak pindah rumah."

"Banyak bacot lo, bantuin tuh Samsul sama yang lain bawa barang. Nggak usah banyak gaya lo, pake kacamata segala." jawab Gerald ketus.

Pangeran mendengus dan melepas kacamata hitam yang ia pakai. "Iya, iya. Masih pagi nggak boleh marah-marah, Rald, jodoh lo telat loh datengnya."

"O asem!"

Di seberang sana, para gadis sedang merapikan berbagai macam barang di dalam bagasi mobil. Panji datang membawa kardus yang berisikan mie instan yang akan di bawa dan di letakkan di mobil Arsen.

"Taruh sini aja, Nji." ucap Nabila sambil menunjuk spot bagasi yang kosong.

Panji sedikit terkejut saat Nabila memanggil dirinya dengan nama Panji bukan Panjul.

Nabila melambaikan tangannya di wajah Panji. "Panji?"

Panji tersadar. "Eh, i-iya." jawab Panji gugup, kemudian ia meletakkan kardus itu ke bagasi mobil Arsen.

"Oh ya, kita semobil kan?" tanya Nabila.

Panji mengangguk kaku. "Y-yaudah, gue bantuin yang lain dulu." ucapnya yang kemudian melenggang pergi.

ARSENIOHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin