[Sudah terbit dan part masih lengkap]
Tersedia di Gramedia dan TBO
(Versi lengkap + remake ada di novel)
Apa jadinya Arsenio Aderald Bhalendra, cowok jenius yang paling di idamkan seantero Star High sekaligus ketua Geng Motor Ascencio ini mampu bers...
gapapa masih sepi yang penting semangat nulis masih ada dong😍
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bel istirahat berbunyi. Arsen bersama keenam sahabatnya itu tidak ke kantin, melainkan ke lapangan bermain Basket. Banyak sekali teriakan nyaring dari para gadis menyemangati mereka bertujuh. Biasa untuk cari perhatian. Padahal mereka hanya bermain biasa bukan pertandingan.
Arsen, Geri dan Samudra, mereka satu tim. Sedangkan tim satunya lagi ada Rio, Panji, dan Pangeran. Gerald menjadi wasit, meskipun terjadi perdebatan kecil, karena terkena semprot dengan omelannya Pangeran. Kali ini mereka bermain setengah lapangan.
Arsen semangat!!!
Kak Arsen hati-hati ya mainnya!
Rio kalo keringetan gitu seksi banget anjir!
Samudra omaygat!!!!!!
Rambutnya Geri omaygatt gemoyy!!!
Mipan juga tuh beh ganteng tapi oon tapi ganteng gimana dong?
Panjul vibes nya kayak anak pesantren nggak sih? Imutt bangetttt.
Gerald juga padahal cuma jadi wasit, aduh pusing gue sama anak Aces!
Teriakan itu terus menusuk di telinga mereka bertujuh tanpa henti. Samudra dan Pangeran memanfaatkan hal ini dengan cara mereka melepas seragam mereka sehingga roti sobek yang mereka punya itu terlihat jelas di mata para cewek-cewek.
"Passing, Sul!" ujar Arsen.
Di tengah asiknya bermain, tiba-tiba terjadi kejadian yang sangat tidak di duga. Dan itu membuat Gerald sebagai wasit menggeleng-gelengkan kepala heran.
Gerald menghentikan permainan mereka. "Lo ngapain berdiri di situ, bego?" tanyanya pada Pangeran.
Pangeran kali ini berada di tempat dingin di pinggir lapangan. "Ngadem. Panas nih dunia, anjir. Gue sayang kulit,"
