12. Feel safe

70.2K 5.8K 101
                                    

jangan lupa tinggalin jejak ya🥰
ajak teman-teman kalian buat baca cerita ini juga okey?

•••

"Lo cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo cantik."

Sekujur tubuh Alanna mendadak menjadi kaku. Apa yang barusan Arsen bilang? Cantik? Apa tidak salah Arsen yang tidak pernah mau memuji apalagi berurusan dengan cewek mengatakan bahwa Alanna cantik?

Shit! Jantung gue. Stop, Alanna. Jangan gampang baper dulu ingat tujuan lo! batin Alanna.

Alanna berkali-kali mengumpat dan menahan mulutnya itu agar tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

"H-hah? Gue nggak denger," ujarnya pura-pura.

Arsen berdecak kesal. "Budek!" jawab Arsen yang kemudian mengalihkan pandangannya itu ke langit-langit. "Gue nggak mau ngulang."

Alanna menahan tawa. Ternyata seperti ini wajah Arsen jika kesal. Lucu juga. "Makasih."

Arsen diam tak menjawab. Disisi lain ia tengah menahan malu. Entah kenapa, semenjak Alanna datang rasanya apapun yang ingin ia lakukan saat Alanna berada di hadapannya itu selalu membuatnya salah tingkah sendiri.

Arsen membuyarkan lamunannya. Pikirannya kali ini sudah terlewat kacau.

"Lo juga ganteng, tapi sayang—" Alanna menggantung ucapannya.

Spontan Arsen menoleh menatap Alanna dengan tatapan penasaran.

"Tapi sayang lo galak. Galaknya lo itu bikin orang takut tau nggak? Tapi anehnya, cewek-cewek di sekolah malah makin suka sama lo."

Arsen menatap datar gadis di sampingnya. Ekspresinya itu cepat sekali berubah, padahal tadi Alanna memujinya.

"Kenapa sih lo galak? Lagi PMS?"

Arsen masih dengan wajah datarnya. "Iya lagi PMS."

Alanna manggut-manggut. "Oh pantes. Udah minum kiranti belum?" Arsen diam tidak menjawab. "Dih ngambek? Ketua Aces bisa ngambek ternyata? Utu lutunaa!" goda Alanna sambil menoel pipi Arsen.

Arsen mengalihkan pandangannya itu ke arah lain. Dapat dilihat di wajah Arsen itu tengah menahan tawa. Dan Alanna tidak ada hentinya menggoda Arsen sampai akhirnya pertahanan Arsen yang mulanya tidak ingin menggubris itu runtuh.

Arsen pasrah dan tertawa lepas. "Hahaha. Udah ah!"

Alanna masih kekeuh menggodanya sampai akhirnya Arsen menyerah lagi, ia tertawa lagi karena tidak tahan melihat wajah Alanna itu seperti anak kecil.

Kok gemes? batin Arsen.

Alanna terkekeh. "Nah gitu dong ketawa. Jangan galak-galak mulu. Nggak baik. Kalo gini kan adem liatnya. Gue yakin ketawa lo itu langka," ucap Alanna jujur.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang