39. Falcon Cup Final (3)

45.3K 4.3K 150
                                    

Vote komen lagi yuk sebelum baca yang banyak biar aku makin semangat ngetiknya😭

jangan jadi sider😔
bantu up cerita ini juga ya sampai sukses🥰

•••

Last Day Falcon Cup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Last Day Falcon Cup

Hari Sabtu malam Minggu, bertepatan dengan hari terakhir event Falcon Cup. Seisi tribun, lebih penuh dan banyak supporter di banding hari-hari sebelumnya. Di pertandingan terakhir ini, seperti yang sudah di duga dari awal, SMA Star High melawan SMA Purnama. Pertandingan yang sungguh sengit karena kedua SMA tersebut sama-sama kuat unggul dan terkenal.

Ascencio kali ini duduk santai di gazebo dekat musholla. Sekaligus menunggu adzan Isya' karena final akan di mulai 30 menit setelah adzan Isya'.

"Tuh kan, apa gue bilang, ketemu di final." ujar Pangeran. "Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus bisa, Sen. Rebut semuanya, biar kapok tuh si togel mesum."

"Iya, lo harus menang. Gue yakin tim lo bisa. ucap Gerald. "Semangat, Bos!"

"Buktiin, Sen." ucap Samudra menepuk bahu Arsen, kemudian ia melirik ke arah Pangeran, sedangkan yang di lirik itu berwajah datar penuh dengan kecurigaan.

"Soalnya kalo sekolah kita menang, Mipan bakalan nembak Rahma." bisiknya tanpa sepengetahuan Pangeran.

Pangeran yang melihat gerak-gerik Samudra itu memincingkan matanya. "Hayo bisik-bisik apa lo, hah? Lo lagi jelek-jelekin gue ke Arsen kan? Sen, tolong nggak usah di dengar si Samsul? Setan emang nih orang. Gue setia sama lo, Sen. Sumpah!"

"Apasih lo, fitnah! Ingat ya, fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan." jawab Samudra sinis. "Makanya hidup itu banyakin husnudzon, berprasangka baik. Pikirannya lo itu jelek mulu sama gue. Emang dasarnya otak pungut ya, susah."

Pangeran melotot. "Setan lo, Sul. Awas lo!"

"Apa? Mau By one lagi? Ayo!" tantang Samudra. "Kemarin aja kalah, yeee cupu!"

Pangeran berdecak kesal. "Ck! Sen, belain gue elah. Diam aja lagi lo."

"Dih, cari pembelaan. Ke Arsen lagi. Nggak malu lo?" sahut Geri bergidik ngeri. "Nggak usah di belain, Sen, ntar ngelunjak."

"Nah sip. Temen gue nih. Tos dulu, Ger." ujar Samudra.

"Ya Allah kenapa saya selalu di hujat seperti ini? Kenapa? Kenapa?" Pangeran mulai mendramatiskan diri. "Mau pingsan aja Ya Allah!"

ARSENIOWhere stories live. Discover now