18. Morning kiss

80.4K 5.8K 152
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya
ramein komennya yang banyak yuk!

jangan lupa follow instagram pribadi mereka (resmi ya)🏴‍☠️✨

@arsenioaderald_
@riojohan_m
@samalfrad_
@mipanalfian_
@panjuloyee
@geraldioaresta
@geriochrist

@alannazkadina
@alissyarahmania
@jihanzoee
@azalianabilaaa

•••

Pandangan semua orang, tertuju pada sepasang manusia yang duduk di atas motor itu tanpa kedip

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pandangan semua orang, tertuju pada sepasang manusia yang duduk di atas motor itu tanpa kedip. Tidak hanya siswa-siswi, para guru yang berdatangan pun memandang mereka berdua dengan aura wajah yang sumringah tidak menyangka. Secaranya, Arsen sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan gadis mana pun, baik adik kelas maupun kakak kelas dulunya. Tapi, hari ini, tepat di pagi ini, semuanya telah terbukti jelas, bahwa Alanna membawa pengaruh besar bagi Arsen.

Alanna mengerutkan dahinya bingung. "Kok semuanya pada ngeliatin kita kayak gitu sih?" tanya Alanna.

"Guru-guru juga, senyum-senyum, kita ada buat salah?" tanya Alanna lagi saat sudah turun dari motor.

Arsen melepas helmnya. "Biarin."

"Tapi kan aneh?"

"Biarin aja."

Alanna mengangguk mengerti. "Yaudah, kalo gitu makasih ya. Gue duluan, takut di introgasi sama fans-fans lo, di jadiin tumbal mampus gue,"

Saat Alanna hendak pergi, namun tangannya di cekal lebih dulu oleh Arsen, dan itu membuat Alanna berjalan mundur karena terkejut.

"Duluan kemana?" tanya Arsen.

Alanna langsung melotot. "Y-ya, ke kelas lah. Ih Arsen, lepasin!"

"Bareng gue."

Alanna menolak. "Enggak-enggak! Jangan. Sendiri-sendiri aja ya? Malu, Arsen!"

Arsen turun dari motor dengan tangan yang masih menggenggam lengan Alanna. Kemudian, ia tautkan jari-jarinya itu ke jari Alanna dengan posesif yang membuat semua orang melirik bahagia dan iri.

Alanna semakin melotot. "Eh? Aduh, Sen, malu tau. Gila lo ya diliatin banyak orang," pekiknya. "Lepas nggak?"

Arsen menggeleng. "Enggak."

"Lepasin, Sen!"

"Enggak."

"Lepasin nggak?"

"Enggak."

"Gue injek nih kaki lo?"

"Injek aja, nggak akan gue lepasin."

Alanna tertegun, ia diam tak berkata apapun lagi, ia pasrah. Di genggam seperti itu, membuah jantung Alanna rasanya ingin berlari dari tempatnya. Di tambah lagi, kupu-kupu yang ada di dalam perutnya itu terasa panas.

ARSENIODonde viven las historias. Descúbrelo ahora