5. Pengawasan

76.5K 6.3K 130
                                    

Ascencio Gang punya instagram loh gaiss di follow ya😍
@ascenciogang
🏴‍☠️Keep going until it disbands!🏴‍☠️

Update an semuanya bakal aku up di instagram Ascencio

•••

Keesokan harinya, Arsen memutuskan untuk bersembunyi di balik pohon dekat rumah Alanna

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Keesokan harinya, Arsen memutuskan untuk bersembunyi di balik pohon dekat rumah Alanna. Sesuai apa yang ia tegaskan pada anggotanya kemarin malam, yaitu menjaga, dan mengawasi Alanna dari usikan Geng Cyclops.

Tatapan Arsen yang awalnya hanya melihat pepohonan dari kanan kiri, kemudian bermain ponsel, kini beralih menuju suara gerbang rumah bertingkat tiga itu. Alanna siap dengan seragamnya yang lengkap dan juga tas yang ia selempangkan di pundak kirinya.

Mata Arsen tidak ada hentinya memandang kecantikan dari seorang Alanna. Rambutnya yang sengaja di kuncir satu oleh gadis itu, menambah kesan kesederhanaan seorang Alanna. Hampir lima menit lamanya Arsen memandang wajah gadis itu dari jauh, kemudian ia tersadar, ia menggeleng-gelengkan kepala.

"Pak Joko, saya udah siap nih," celetuk Alanna yang tengah berdiri di pinggir gerbang.

"Iya, Non, siap. Saya panaskan dulu mobilnya," jawab Pak Joko—supir pribadi Alanna.

"Papa belum ada kabar pulang ya, Pak?"

"Belum tau Non kapan pulangnya, tapi kemarin sempat telfon saya, katanya Tuan bakal ngasih kabar ke Non Alanna langsung gitu katanya,"

Alanna manggut-manggut. "Ada titipan pesan apa gitu dari Papa?"

Pak Joko menggeleng. "Cuma di wanti-wanti saya aja, Non. Di suruh lebih waspada jagain Non Alanna."

"Oh gitu."

Arsen tetap bersembunyi di balik pohon sampai mobil Alanna keluar dari gerbang rumahnya. Sorot mata Arsen masih saja tidak berpaling dari gadis itu. Bahkan sampai gadis itu masuk ke dalam mobil pun Arsen masih betah memandangnya. Ajaib! Seperti sedang di hipnotis.

Sampai akhirnya, mobil itu keluar dari gerbang rumah. Setelah mobil itu jaraknya sedikit lebih jauh, dengan sigap Arsen memakai helm dan menyalakan mesin motornya mengikuti mobil milik Alanna.

Sejauh perjalanan, kondisi masih aman. Pada saat berhenti di lampu merah, ponsel yang ada di dalam saku celana Arsen bergetar dan berdering tanda panggilan masuk. Saat ia lihat, ternyata panggilan itu dari Pangeran.

"Hallo Sen? Lo dimana?"

"Di jalan, kenapa?"

"Buru ke markas, Sen, Gerald bonyokan nih!"

Arsen membelalakkan mata terkejut. "Tunggu, gue kesana."

Tanpa berpikir panjang,Arsen melupakan tujuannya pagi ini untuk sementara. Dengan kecepatan yang tinggi, Arsen mengegas motornya dengan kencang.

ARSENIODonde viven las historias. Descúbrelo ahora