75. Tugasnya selesai

48.8K 2.6K 1K
                                    

KEMBALI LAGI UNTUK ENDING!!!

RAMEIN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA KHUSUS UNTUK CHAPTER AKHIR INI OKAY? POKOKNYA HARUS BANYAK SAMPAI TEMBUS BERAPAPUN😎

•••

Tepat di pukul 01

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat di pukul 01.00 pagi, Arsenio Aderald Bhalendra sebagai pemimpin Ascencio angkatan II menyatukan dua kubu di suatu tempat dengan tujuan menegak dan mengibarkan bendera keadilan. Ada banyak sekali ratusan motor dari dua kubu yang sudah terparkir di sana. Semua orang siap dengan masing-masing jaket kebanggaan mereka.

Gentha dan Samudra, mereka tengah melacak di mana letak Junior berada saat ini. Sebelum peperangan ini di mulai, Arsen mengambil alih kepemimpinan dan memberikan mereka wejangan agar masing-masing mereka tetap terjaga dan waspada.

"Ingat dan selalu genggam prinsip kalian, KEEP GOING UNTIL IT DISBANDS!" Arsen mengeraskan suaranya agar terdengar oleh semua orang yang ada di sana.

"Kita harus menyelesaikan peperangan ini atas nama keadilan. Jangan ada yang berani menyerang apalagi maju lebih dulu sebelum ada instruksi dari Geri dan juga Jihan. Kalian harus tetap bermain aman dan waspada akan keselamatan pribadi masing-masing. No weapons, no daggers except for emergencies. Apply self-defense, don't be careless!"

Ratusan orang yang ada di lapangan mengangguk mengerti. Alanna menatap Arsen takjub akan ketegasan dan kepemimpinan lelaki itu yang sangat membara seperti api. Ini adalah pertama kalinya Alanna menyaksikan sisi lain dari seorang Arsen.

Beberapa detik setelahnya, Gentha dan Samudra berhasil mendapatkan hasil lacakan di mana letak Junior berada.

"Sen, udah dapet. Mereka stay di markasnya," ujar Gentha.

Arsen mengangguk. Sebelum berangkat menuju lokasi, Arsen menyempatkan diri memeriksa hasil susunan strategi sekaligus berunding dengan Alanna karena gadis itu adalah pemimpin Alenoz. Alanna menyetujui hasil akhir strategi tersebut.

"Ingat selalu tujuan kalian malam ini. Jangan sampai di antara kalian ada yang lengah." pungkas Arsen sebagai penutup.

Samudra dan Gentha mengangkat bendera kebanggaan kubu mereka secara bersamaan setinggi mungkin, lalu mereka kibarkan dengan semangat.

"KALIAN SIAP?!" sorak Pangeran kencang.

Seluruh ratusan pasukan membalas sorakan Pangeran tak kalah kencang. "SIAP!"

"KAGAK DENGER GUE. KURANG KENCENG! KALIAN SIAP?!"

"SIAP!!!"

Sebelum berangkat, Alanna menunggangi motornya lebih dulu memimpin ratusan deretan motor yang berbaris di belakangnya. Alanna memejamkan kedua matanya dalam ketika hendak menyalakan mesin motor.

Segera Alanna mengikat satu surainya, memakai helm dan menyalakan mesin motor. Ia menghandle gas motornya itu sekeras mungkin hingga menimbulkan suara bising yang hebat sebagai tanda ia siap memimpin perjalanan mereka menuju markas Cyclops.

ARSENIOWhere stories live. Discover now