21. Pizza 1 meter

61K 5.4K 207
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak okey??
komennya dongg sepi banget deh

•••

Pagi ini seluruh siswa-siswi kelas XII IPS 1 di sambut hangat dengan mata pelajaran Olahraga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini seluruh siswa-siswi kelas XII IPS 1 di sambut hangat dengan mata pelajaran Olahraga. Dan kebetulan materi pelajaran kali ini adalah Volly.

Semua siswa-siswi melakukan pemanasan dengan baik. Sesekali Pangeran jail menggoda teman cewek kelasnya itu berkali-kali, tapi tetap saja Pangeran yang kena mental. Siapa lagi jika bukan Rahma.

"Mipan! Bisa nggak sih lo nggak usah jail?" kesal Rahma karena sedari tadi Pangeran menjawil-jawil dirinya.

Pangeran cengengesan. "Nggak bisa. Udah makanan sehari-hari. Lagian kenapa sih marah mulu, cantiknya hilang loh,"

"Bodo amat! Jauh-jauh lo dari gue!" usir Rahma.

"Nggak bisa gue jauh-jauh dari lo, Rahma. Ntar gue jantungan gimana?"

"Ya bagus. Sekalian mati aja lo sana!"

Pangeran langsung melotot. "Jahat banget sih calon bini."

Rahma mendengus kesal. "Gue bukan calon lo! Nggak usah ngarep!"

"Rahma calon Pangeran. Aamin!" seru Pangeran.

Rahma mencubit lengan Pangeran kasar yang membuat cowok itu meringis kesakitan. "Kenapa sih ngeselin banget jadi cowok?"

Pangeran mengusap-usap lengannya. "Sakit, Rahma ih! Kenceng banget kalo nyubit. Peluk sini,"

"OGAH!"

Penilaian pertama di lakukan oleh semua siswa-siswi sesuai urutan absen. Setelah itu penilaian yang kedua yaitu game.

Pada saat game, Arsen satu kelompok bersama Alanna. Arsen berpisah dengan keenam sahabatnya karena absen mereka itu memang sangat jauh.

"Baiklah anak-anak, kelompoknya sudah Bapak bagi, ada yang mau di tukar? Sebelum saya mulai," ucap Pak Damar—selaku guru Olahraga mereka.

Arsen yang dengan santai memainkan bola volly itu mengacungkan tangannya.

"Iya, kamu Arsen?"

"Tukar Wulan sama Rio, Pak."

Pak Damar mengangguk. "Ya udah, silahkan tukar. Wulan. Rio. Kalian tukar kelompok ya,"

Pasti ngiranya Arsen menukar Rio masuk di kelompoknya itu karena sepupunya kan? Oh tidak. Karena sedari tadi Wulan terobsesi menatap Arsen tiada henti, dan itu membuat Arsen menjadi risih. Jadi lebih baik ia tukar saja, hitung-hitung juga kalau menang nambah nilai.

Wulan yang mendengar pertukaran kelompok itu mendengus kesal. Padahal baru saja ia senang, sekalian modus sedikit di hadapan Arsen.

Tanpa Wulan sadari, Alanna melirik ke arahnya sambil tersenyum miring. Di kira Alanna tidak tahu apa?

ARSENIOWhere stories live. Discover now