61. Sisi gelap dan egois

41.1K 3.5K 854
                                    

ada yang nungguin bunda update nggak sih? sepertinya nggak ada😔

bantu share cerita ini di tiktok yuk😍

spam komen di setiap paragraf sampai jebol bisa ya?

•••

"Menyesal nggak akan pernah bawa diri lo menuju ke kebenaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Menyesal nggak akan pernah bawa diri lo menuju ke kebenaran. Kecuali lo mau berusaha untuk meminta maaf. Usaha lagi ya? Semangat!" - Geraldio Aresta

•••

🚫🔞🚫

Mobil Alanna terparkir rapi di sebuah gedung tak terpakai yang jaraknya sangat jauh dari area kota. Area jalanan disana sangat gelap. Hanya terdapat cahaya dari satu lampu yang remang-remang.

Sebelum masuk ke dalam gedung, Alanna mengganti hoodie abu-abunya dengan jaket hitam berlambang Alenoz. Sekaligus mempersiapkan diri dengan menyembunyikan benda yang cukup berbahaya di balik saku celana belakang.

Aura Alanna berubah tajam menyeramkan. Alanna yang selama ini di kenal sebagai gadis manja, hyperactive, dan bawel itu memiliki sisi gelap tersendiri yang banyak sekali orang tidak tahu.

"Dimana?"

Bodyguard itu menunjuk ke salah satu pintu yang jaraknya tidak jauh dari posisi Alanna berdiri.

"Di sana, Nona."

Kaki Alanna melangkah memasuki ruangan yang setengah gelap. Hanya ada satu lampu remang-remang yang menerangi ruangan itu.

Terlihat, Revan duduk dengan kedua tangan dan juga kaki melebar yang di ikat rapat menggunakan tali. Dan juga mulut yang tertutupi dengan lakban hitam.

Revan membelalakkan matanya sempurna, di saat Alanna melangkah mendekati dirinya.

Alanna tersenyum smirk. "Kaget?"

Alanna melepas lakban yang menutup di mulut Revan dengan kasar hanya dengan satu tarikan.

"Lo?" beo Revan. "Apa-apaan lo nyulik terus ngurung gue di sini hah?!"

Satu kaki Alanna terangkat dan ia hentakkan tepat di bagian tengah dasar kursi di antara kedua paha Revan.

"Menurut lo, gue mau ngapain?" jawab Alanna dengan santai.

Revan semakin berhasil di buat emosi. "LEPASIN GUE!"

"LEPASIN GUE ANJING! MAKSUD LO APA HAH?!" Revan terus berteriak meminta untuk di lepaskan.

ARSENIOWhere stories live. Discover now