Balkon, Susu, dan Bubur🍼

12.3K 776 25
                                    

Happy reading!

2. Balkon, susu, dan bubur

Sinar matahari melintasi kisi-kisi jendela kamar yang diisi oleh seorang ayah dan anaknya. Cendric yang merasa terganggu, mulai membuka matanya perlahan. Mengumpulkan kesadaran beberapa menit dan melihat seonggok tubuh mungil yang telah bergelung nyaman di dalam bajunya membuat Pria paruh baya yang masih tampan itu mengembangkan senyuman tipis. Dia mengelus punggung mungil yang terlapisi oleh bajunya.

"Hey penyusup kecil saatnya bangun dan bersiap-siap memulai harimu" ucap Cendric dengan tangan masih setia mengelus punggung Arsa.

Cendric,anakmu tak akan bangun jika kau membangunkannya dengan cara itu_-

Akhirnya Cendric memencet hidung mungil itu dengan pelan tapi tak mempan juga. Pria paruh baya itu kemudian mengingat-ingat kembali informasi tentang Arsa yang dibacakan oleh pengawalnya kemarin. Butuh waktu 10 detik untuk Cendric mengingat itu kembali.

Cendric segera beranjak dari tempat tidur dengan Arsa yang masih berada di dalam bajunya ke arah balkon tetapi sebelum itu dia meraih sebuah pacifer yang telah tersedia di meja nakas.

Cendric memperbaiki posisi kepala Atas yang muncul di kerah bajunya dan menyodorkan pacifer itu ke mulut Arsa yang langsung dihisap rakus oleh anak itu. Ternyata cara itu benar berhasil, kelopak mata itu terbuka perlahan.

Arsa pun mendongak dan menatap lama wajah tampan sang Daddy membuat Cendric juga ikut menatap wajah imut itu.

"Hiks hiks huaaaaa"

"Alsa nggak mau dijual om, hiks"

"Alsa anak baik kok"

"Huaaaa"

Sepertinya ada kesalahpahaman yang terjadi di sini. Cendric harus menjelaskan semuanya kepada Arsa tapi terlebih dahulu dia harus menenangkan tangisan anaknya.

🍼

Ting !

Cendric keluar dari lift dengan Arsa yang ada di gendongannya sedangkan Arsa kembali menghisap pacifer setelah drama kesalahpahaman tadi. Ya, Cendric sudah menjelaskannya secara detail kepada putra bungsunya ini dan tentu saja pria paruh baya itu harus memiliki stok kesabaran untuk menjelaskannya karena Arsa yang memang sangat bingung dengan keadaannya yang berada di mansion ini dan bertemu kembali dengan pria yang dia anggap akan menjualnya. Tetapi, dari penjelasan yang membutuhkan kesabaran yang tinggi sepertinya Cendric telah mendapatkan sebutan Daddy oleh Arsa.

"Daddy Alsa mau minum susu, Arsa juga lapal mau makan bubul pink." ucap Arsa pelan di gendongan Daddy-nya.

"Tenang saja, Daddy telah memerintahkan maid untuk menyiapkan susu dan bubur rasa strawberry di pagi hari."

"Bagaimana Daddy bisa tahu kalau Alsa suka susu dan bubul stlawbelly?"

"Karena kamu anak Daddy."

Cendric mendudukkan dirinya di kursi yang memang khusus untuk dirinya di ruang makan itu dan mendudukkan Arsa di pangkuannya. Sebenarnya, di samping kanan Cendric tersedia sebuah kursi khusus untuk Arsa yang bertubuh mungil tapi pria itu ingin memamerkan keakraban dia dengan Arsa kepada anak-anaknya yang lain. Tetapi, hanya empat pemuda saja disana yang melayangkan tatapan tajamnya kepada Cendric yang satu pemuda lagi masih tetap mempertahankan tatapan teduhnya.

Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang