Special Chap: Belkulban🐂

3K 292 35
                                    

Sejak beberapa hari yang lalu, keluarga Da Costa sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Para wanita sibuk mempersiapkan makanan nya kemudian para lelaki sibuk mempersiapkan keperluan kurban. Kali ini memang mereka yang harus turun tangan dikarenakan para maid dan bodyguard diberikan cuti beberapa hari agar mereka merayakan Idul Adha juga bersama keluarga mereka. Tetapi meskipun tak ada maid ataupun bodyguard yang membantu, keluarga Da Costa sama sekali tidak merasa kelabakan mempersiapkan semuanya dikarenakan memang setiap tahunnya mereka memang selalu melakukan hal ini.

Opa Dean selaku kepala keluarga besar ini ingin mengajarkan kepada keturunannya jika meskipun mereka memiliki bawahan yang banyak yang bisa melakukan apapun untuk mereka tetapi keturunannya juga harus tahu melakukan apapun termasuk mempersiapkan hari raya idul Adha ini. Benar saja, rasanya berbeda ketika mereka sendiri yang mempersiapkan semuanya tanpa bantuan maid ataupun bodyguard.

Hari ini tibalah mereka akan melakukan shalat Idul Adha yang memang agak jauh dari kawasan mansion ini. Mansion ini memanglah berada agak jauh dari pusat kota. Jadilah mereka semua bersiap-siap di dini hari ini. Termasuk si Duda banyak anak ini yaitu Cendric yang sibuk membangunkan anak bontotnya yang susah sekali dibangunkan. Mungkin ini dikarenakan anak piyik nya ini sibuk mengajak sapi berbicara semalaman.

"Adek, bangun sayang. Hari ini kita mau pergi lebaran looh. Kalau adek gak bangun-bangun nanti ditinggalin nih dari Opa" Cendric membangunkan anaknya dengan mengusap dahi anaknya dan membubuhkan beberapa kecupan di wajah Arsa.

"Mau lebalan?" Gumam Arsa yang masih memejamkan matanya.

"Iya, ayok sayang bangun. Adek kan katanya juga mau pakai baju baru yang kemarin di beli sama kak Atlas." Bujuk Cendric yang kini diangguki oleh Arsa.

Cendric segera membawa tubuh mungil anak nya ke gendongan nya untuk dimandikan. Cendric pun segera menggalkan pakaian anaknya dan menurunkannya di buthup yang telah ia beri buth foam aroma strawberry, kesukaan Arsa.

"Mau sama boneka moo" ujar Arsa pada Cendric yang menggosok punggung anaknya.

"Boneka moo?" Tanya Cendric

"Boneka sapi?" Tanya Cendric lagi memastikan yang kali ini diangguki oleh Arsa.

Setelahnya Cendric sibuk membersihkan tubuh anaknya yang dimana anaknya sedang sibuk mengajarkan boneka sapinya itu berenang.

Di pagi hari itu, masing-masing anggota keluarga Da Costa sibuk bersiap-siap termasuk Delano yang frustasi menghadapi Arlo, Rigel dan Kennet yang mungkin sedang rindu berat satu sama lain, masih tertidur dengan posisi berpelukan. Tak hanya Delano yang pusing, Richard juga tak kalah pusing melihat tingkah Fitz dan Atlas yang tak ingin lepas dari Rose. Entah apa yang merasuki kedua anak triplek nya yang sekarang menjelma seperti anak kucing minta di pungut.

"Definisi badan Hulk hati hello Kitty" gumam Richard.

•••

Tiba saatnya untuk berkurban setelah melaksanakan shalat Idul Adha tadi. Keluarga Da Costa memutuskan untuk mengkurbankan lebih dari satu sapi karena mereka memiliki banyak anggota keluarga dalam satu mansion ini. Mereka mengamanahkan semua hewan kurban mereka kepada pihak masjid.

Mereka tak menyadari seonggok tubuh mungil yang pundung di pojok ruang tamu. Matanya tak berhenti mengeluarkan liquid bening. Mulut mungil nya yang mengerucut lucu sesekali menggumamkan kata 'sapi'. Ya, siapa lagi jika bukan Arsa Da Costa.

Arsa merasa sakit hati ketika para sapi gemoy kesayangannya diangkut paksa ke sebuah mobil open kap. Tapi itu hanyalah sepenglihatan Arsa. Nyatanya, para lelaki keluarga Da Costa sangat berhati-hati dan ikut membantu dalam proses pengangkutan sapi-sapi tersebut. Bahkan Rigel sangat semangat membantu karena akhirnya taman mansion yang dekat dengan rumah pohonnya akhirnya tak berbau tai sapi lagi.

Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang