Pantai 🧜

3K 294 13
                                    

Happy reading clyzen 🛸

"Opa, Alsa pengen ke pantai"

Satu kalimat itu membuat semua keluarga Da Costa mengcancle semua jadwal mereka untuk satu Minggu. Mungkin itu hanyalah permintaan random yang terucap dari mulut Arsa tetapi keluarga Da Costa mengartikan bahwa si bungsu mungil mereka merasa kesepian karena mereka yang sibuk dengan urusan masing-masing. Padahal, cara mereka membagi waktu untuk anak dan pekerjaan mereka sudah sangat bagus. Tapi itulah keluarga Da Costa. Apapun untuk bungsu kesayangan keluarga Da Costa.

Seperti dulu ketika Cendric kecil begitu menyukai tentang keindahan laut di televisi membuat seluruh keluarga besar Da Costa membeli sebuah pulau dan berkumpul disana. Cendric kecil yang setahunya keluarganya ini ingin ke pantai tapi di buat ternganga ketika helikopter milik Opa Dean menuju ke sebuah pulau yang sangat indah dan melihat semua keluarganya berada disana menyambut kedatangannya. Sejak saat itu Cendric tahu bahwa hal kecil yang ia lakukan akan berdampak besar.

Tetapi Arsa yang sekarang menjabat sebagai tahta tertinggi di keluarga Da Costa malah berbaring di lantai sambil memainkan mobil mainannya. Tak menghiraukan keluarga nya yang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk berlibur. Padahal ini semua terjadi karena sebuah kalimat random yang keluar dari mulutnya. Ia mengatakan itu karena mendengar teman sekelasnya yang membicarakan tentang pantai dan Si kecil ini dengan iseng mengatakan itu kepada Opanya.

"Brumm bruumm" hanya suara itu yang terdengar dari Arsa.

"Astaga dek kenapa berbaring di lantai? Itu kotor" Vince segera saja menggendong Arsa tetapi anak itu malah memainkan mobil mainannya di hidung Vince yang memang mancung bak perosotan.

"Vince, kemarikan! Rambutnya ingin ku ikat" Fitz datang mengambil Arsa dari gendongan Vince dengan berbagai ikat rambut lucu dan jepitan yang berada di lengannya.

Mereka berdua pun membawa Arsa ke sofa agar memudahkan mereka menata rambut adik mereka itu.

"Adek mau ikat rambut yang mana?" Tanya Fitz sambil memperlihatkan berbagai macam ikat rambut itu ke Arsa yang kali ini berada di pangkuannya.

"Mau yang ini" Arsa menunjuk ke ikat rambut berwarna pink yang berhiaskan kepala beruang pink.

Setelah itu si kecil itu kembali bermain mobil-mobilan yang kali ini di paha Fitz. Vince dan Fitz pun menata rambut Arsa dengan ikat rambut dua. Tak lupa menata poni Arsa agar terlihat lebih manis. Wajah Arsa yang manis dan imut membuat ia seperti anak perempuan.

"Wiih anak gadis darimana ini? Kok cantik banget" Oma Anna datang bersama Opa Dean dan membubuhkan kecupan di wajah Arsa.

"Alsa bukan anak gadis, Alsa ini lanang loh Oma" Arsa memperlihatkan wajah garangnya yang membuat Opa Dean tak tahan lagi untuk merengkuh gemas anak itu.

"Imut banget sih kamu nak" Opa Dean tak henti-hentinya mengecup wajah Arsa bahkan beberapa kali mengecup bibir mungil Arsa.

"Aduh Opaaa! Poni Alsa lusak! Lepaaass!" Ya, Arsa memang begitu. Tak akan membiarkan rambutnya yang sudah di tata entah bentuk apapun itu di rusak oleh siapapun.

gaya jamet Sabi lah ya -cly

Begitu semua telah siap. Keluarga Da Costa segera berangkat ke pantai yang telah dibeli oleh Opa Dean. Total ada lima mobil yang masing-masing dikendarai oleh seorang supir. Mobil pertama diisi oleh Opa Dean, Oma Anna, Cendric dan Arsa. Mobil kedua diisi oleh Richard, Rose, Delano, dan Luna. Mobil ketiga diisi oleh para datar, mobil keempat diisi oleh para tengil, dan mobil kelima yaitu si paling tengil siapa lagi kalau bukan tuan Rigel terhormat.

Belum mencapai pagar mansion, Arsa sudah mengambil posisi nyaman dalam pangkuan Daddynya. Memasukkan pacifer ke dalam mulutnya, tak lupa sebuah handuk kecil yang nantinya akan ia pilin-pilin. Entah untuk apa tapi itu menjadi kebiasaannya akhir-akhir ini ketika ingin tidur atau ketika meminum susu.

"Loh? Udah mau tidur sayang? Padahal baru aja kita keluar dari gerbang mansion" ucap Oma Anna kepada si bungsu yang telah menemukan posisi nyaman di pangkuan Daddynya.

"Alsa ngantuk Oma" jawab Arsa yang suaranya sedikit teredam karena ia yang menyembunyikan wajahnya di dada Daddynya.

"Yaudah Arsa tidur aja, nanti Oma bangunin kalau udah sampai disana." Arsa hanya mengangguk menjawab perkataan Oma Anna karena ia yang sudah sangat mengantuk apalagi Daddy Cendric memberikannya elusan di punggung. Sungguh sangat membuat nyaman.

🐳

Sesampainya disana oma Anna menepati ucapannya untuk membangunkan cucu bungsunya itu. Tak butuh banyak bicara Arsa langsung saja membuka pintu mobil dan berlari ke arah pesisir pantai. Sontak saja tingkah lakunya membuat para abangnya juga ikut berlari takut permata mereka jatuh. Sebenarnya tak apa apa juga sih jika terjatuh di pasir tapi ya begitulah mereka ketika menyangkut si mahluk kesayangan mereka.

Baru saja Arsa ingin melompat ke air tetapi Arlo dengan cepat membawa tubuh mungil itu ke gendongan nya.

"Kenapa bibirnya di manyunin begitu?"  ucap Arlo ketika melihat bibir mungil adiknya mengerucut lucu disertai dengan alisnya yang menukik tajam membuat Arsa semakin terlihat menggemaskan.

"Sini pakai sunscreen dulu" Ayah Richard mengambil Arsa dari gendongan Arlo kemudian bunda Rose dengan telaten memakaikan tabir Surya itu.

Tak hanya Arsa saja yang memakai tabir Surya, tetapi para orang tua dan juga para Abang Arsa memakai tabir Surya itu. Meskipun mereka sudah good looking tetapi mereka tak pernah melewatkan hal ini karena Oma Anna, Bunda Rose, dan mama Luna akan mengomel panjang kali lebar ketika mereka tidak memakai tabir surya.

Kalau kata Oma Anna sih 'wajah dan tubuh itu aset yang sangat perlu di rawat dan di jaga'

"Bundaaa, Alsa mau pelgi main pasil" rengek Arsa

"Iya iya ini udah selesai kok sayang" dan benar saja ketika Ayah Richard menurunkan Arsa dari gendongan nya anak itu langsung saja berlari dengan bertelanjang kaki.

"Sepertinya saat dia tidur di sepanjang jalan, dia sedang mengisi energinya. Lihatlah kaki mungilnya yang lincah sekali berlari." Ucap Atlas yang disetujui oleh yang lain.

Sekedar informasi bahwa di pantai hanya ada mereka saja. Wajar karena pantai ini sudah dibeli oleh Opa Dean atas nama Arsa.

"DADDYYY ALSA DAPAT HALTA KALUN" disana anak itu menenteng sebuah benda disertai dengan cengiran polosnya. Oh dan jangan lupa keberadaan Rigel yang berada di samping anak itu sambil tersenyum jahat.

"ASTAGHFIRULLAH ADEKK!"

Ya, benda yang membuat keluarga Da Costa seperti itu adalah sebuah penutup buah dada bagi para wanita. Sangat mudah tertebak siapa dalang di balik ini.

TBC






Udah lama ya cly nggak up😅
Yaudah nih monggo di baca atuh eneng² geulis.

Jangan lupa vote dan komen
Babbaaa 🤘



Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang