Melukis 🎨🖌️

4.7K 318 6
                                    

Happy reading clyzen ☄️

Karena sering dimonopoli oleh para lelaki di keluarga da Costa ini, Oma berserta dua menantunya menetapkan bahwa hari ini adalah waktunya mereka untuk memonopoli si mahluk gembul kesayangan mereka, Arsa. Awalnya Opa Dean sangat tidak setuju dengan keputusan Oma Anna tapi apa boleh buat kalau ternyata Arsa malah mendukung Oma nya.

Saat ini mereka berada di salah satu mall yang merupakan salah satu aset properti milik keluarga Da Costa. Sebenarnya mereka ingin ke mall yang lain tetapi sang Opa tak membiarkan itu terjadi, mereka harus berbelanja di mall milik keluarga Da Costa. Jadi, kalau seperti ini mereka bukan berbelanja tetapi mengambil barang di mall. Salah satu hal yang membuat para wanita ini malas berbelanja disini itu karena mall nya di kosongkan dalam artian tidak ada pengunjung lain selain mereka tapi tidak apa-apa ini semua demi keamanan mereka sendiri.

Berbicara tentang Arsa, anak itu kini berada di gendongan salah satu bodyguard kepercayaan Daddynya yang bernama Rex. Matanya menatap tak minat ke arah toko-toko pakaian maupun sepatu yang mereka lewati. Tetapi ada satu toko yang membuat dia meminta untuk diturunkan dari gendongan Rex bahkan dia hampir saja terjatuh ketika berlari ke toko itu.

"Arsa hati-hati nak" ucap Oma Anna memperingatkan.

"Oma, Bunda, mamah, adek mau ke situu" ucap Arsa seraya menunjuk toko itu.

Ketiga wanita itupun menghampiri kesayangan mereka itu yang menatap binar ke arah toko yang menjual berbagai kelengkapan alat melukis.

"Arsa mau melukis?" Tanya Rose dengan mengelus pelan rambut Arsa.

"He'em adek mau" Arsa mengangguk lucu yang membuat ketiga wanita itu menahan gemas.

"Yaudah yuk kita beli semua yang Arsa mau disana" ucap Luna.

"Benelan?" ucap Arsa memastikan.

"Iya sayang" jawab Oma Anna.

Akhirnya mereka memasuki toko itu dan beberapa bodyguard yang mengikuti mereka berjaga di depan toko itu.

Di dalam sana, Arsa sangat antusias memilih ini dan itu untuk kebutuhan melukisnya nanti bahkan dia membeli beberapa kanvas besar untuk media lukisnya.

"Sejak kapan cucuku menyukai melukis?" Heran Opa Dean yang melihat tingkah laku cucunya di tv yang tersambung dengan cctv mall itu.

"Sejak dulu" jawab Cendric

"Bahkan dinding ruang belajarnya dan perpustakaan juga dipenuhi gambarnya" ujar Niall yang berbaring di atas paha Delano

"Tetapi terkadang beberapa gambar Arsa sedikit aneh" River meringis pelan ketika mengingat kembali beberapa gambar adiknya.

"Dan sedikit vulgar" sahut Brad membuat Opa Dean, Richard dan Delano menyerngit bingung.

"Apa maksudmu Brad?" Tanya Richard

"Beberapa gambar Arsa berupa dua wanita yang memiliki keperawakan yang sama dan juga satu pria yang terus memegang pisau" jelas Max

"Aku pernah menemukan salah gambar Arsa yang berupa seorang wanita dan pria yang seperti berciuman dan berpelukan dan ketika ku tanya Arsa menjawab bahwa itu yang sering ia lihat ketika hidup bersama dengan bajingan itu" kali ini Rigel yang menjelaskan.

"Tetapi ada satu kejanggalan lagi pada gambar maupun lukisan Arsa. Ini terjadi beberapa hari yang lalu ketika aku, Vince, dan Arsa tidur bersama" sahut Fitz yang diangguki oleh Vince

"Malam itu aku dan Fitz sedang memeriksa keuangan di perusahaan kami dan yang di lakukan Arsa adalah menggambar beberapa wajah orang dan mengatakan merekalah yang menggelapkan dana perusahaan selama ini" ucap Vince

"Dan benar saja, tim Alpha melaporkan beberapa orang yang menggelapkan dana perusahaan dan semua itu adalah wajah yang telah Arsa gambar tapi saat itu aku berfikir itu hanya kebetulan meskipun aku ragu dengan pemikiran ku itu" sambung Vince

"Di dinding kamarku juga terdapat gambar Arsa yang memperlihatkan seorang anak kecil yang meringkuk di bawah pohon dan tak jauh dari anak itu ada seorang wanita yang memperhatikannya" Kent pun juga ikut angkat bicara.

"Itu seperti memperlihatkan keadaannya pada saat kami menemukannya di hutan" ucap Niall

"Jika kalian memperhatikan lebih detail lagi, gelang kalian pada saat itu mengeluarkan sinar kuning yang menandakan bahwa ada pihak lain di sekitar adik kali saat itu" ujar Cendric dengan wajah datar

"Aku tak melihatnya" ucap Max

"Ya, itu karena sinar itu hanya sesaat karena orang ini pergi pada saat kalian menemukan Arsa" ucap Cendric

"Sepertinya kita akan mengaktifkan kembali misi keluarga" ucap Opa Dean

"Ya, jadi bersiaplah untuk melaksanakan tugas kalian masing-masing" ucap Richard

"Niall sepertinya kita harus menyusun strategi lagi dan Brad ku harap kau mengaktifkan kembali kemampuan mu itu" ucap Delano melirik ke arah Niall dan Brad.

"Bukan Brad saja tetapi semua harus mengaktifkan kembali kemampuan masing-masing " ujar Kent.

"Sadarkah kalian jika hari ini kita mendapatkan kemampuan Arsa yang sangat mengejutkan dan sangat berbeda dengan kemampuan kami" sambung Kent

"Ya, kau benar juga" sahut River

"Sepertinya aku pernah mendengar kemampuan ini" sahut Richard

"Hanya keturunan keluarga Foresta yang memiliki kemampuan ini dan mommy kalian merupakan keturunan keluarga Foresta jadi kemungkinan mommy kalian mempunyai kemampuan itu dan menurun kepada Arsa" ucap Cendric tetapi ucapannya itu membuat Opa Dean mendapatkan bagian puzzle baru yang sedari tadi dia susun di otaknya.

"Sepertinya sebuah misteri besar akan terpecahkan di masa ini" gumam Opa Dean

Sedangkan di lain tempat, Arsa dan ketiga wanita kesayangannya sedang mengisi perut mereka di salah restoran. Sebenarnya Arsa yang meminta untuk singgah di restoran ini karena Rigel pernah membawanya kesini diam-diam dan tak disangka Arsa sangat menyukai pasta restoran ini.

"Pelan-pelan saja dek, makanannya gak bakal lari kok" tegur Luna tetapi menahan gemas juga melihat pipi gembul itu ikut bergoyang ketika Arsa mengunyah.

"Hehe enak loh mah, mamah mau coba?" Arsa pun langsung menyuapkan sesendok pasta kepada Luna

"Gimana mah? Enak kan? Alsa gitu loh" tanya Arsa kepada Luna yang kini terdiam setelah merasakan pasta itu

"Dih, emang adek yang buat?" Tanya Rose menggoda Arsa.

"Bukan, tapi kan anu tapi itu" entah harus mengatakan apa, Arsa bingung ingin menjawab apa.

"Tapi apa hm?" Oma Anna juga ikut menggoda Arsa sambil menyeka wajah Arsa yang belepotan.

"Tapi kan Alsa yang pesan" akhirnya Arsa bisa menjawab.

"Iih mamah kok dali tadi diam aja, jadi gimana lasanya mah?" Tanya Arsa sekali lagi pada Luna

"Enak kok, enak banget malah" jawab Luna

Tetapi mengapa rasa pasta ini sangat mirip dengan rasa pasta yang kuracik dengan Aruna? Bahkan hanya aku dan dia mengetahui resep ini, tapi mungkin ini hanya sebuah kebetulan. Batin Luna


TBC






Gimana nih ada yang kangen Arsa nggak?

Maaf clyzen, cly baru bisa up malam ini karena hari-hari sebelumnya cly fokus Ujian dan Organisasi sekolah. Tapi Alhamdulilah semua udah selesai🥳

Buat kamu yang masih ujian semangat ya dan yang mau ambil jalan pintas semoga nggak ketahuan guru yak, hihi 😆

Yaudah deh cly pamit dulu yak

See you next chapter clyzen ☄️
Babbaaaa🖖



Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang