Bos kecil 🍭

8.4K 565 3
                                    

Happy reading!

5. Bos kecil
    Tangan mungil itu sedari tadi terus menari-nari di atas keyboard komputer dengan bibir yang sedikit maju dan kening yang sedikit berkerut menandakan anak itu sedang serius. Sesekali dia akan meminum susu kemudian menaruhnya kembali ke tempat khusus minuman dimeja mini itu.

Cendric bahkan tak bergeming dari posisinya yang sedang menopang dagu sejak 15 menit yang lalu. Tingkah menggemaskan Arsa lebih enak dipandang mata daripada berkas-berkas yang bertumpuk di atas meja kerjanya.

Oh iya, sekarang Arsa berada di kantor Cendric yang tentu saja hasil rengekan Arsa yang sangat ingin ikut Daddynya ke kantor. Sebenarnya, Arsa melakukan itu karena masih merasa asing dengan keluarga besarnya bahkan dia masih takut dengan opa Dean meskipun kemarin telah diberikan blackcard.

Dan sesampainya di kantor, Arsa meminta meja kerja juga untuknya dengan mengandalkan puppy eyesnya kepada Cendric. Katanya dia juga ingin membantu Daddynya kerja.

Arsa yang katanya ingin membantu Daddynya bekerja, malah asik bermain game di komputer mini yang dirancang khusus oleh Cendric bahkan sebenarnya komputer itu adalah produk keluaran terbaru yang akan launching tahun depan. Karena tubuh Arsa yang mungil juga membuat beberapa orang suruhan Cendric kelimpungan mencari meja kerja mini untuk Arsa. Tentu saja dimeja kerja itu terdapat tempat untuk meletakkan makanan dan minuman yang sekarang diisi susu dan cookies oleh Arsa. Dan sesuai perintah Cendric, meja kerja Arsa diletakkan di samping meja kerja Cendric.

Tapi masalahnya adalah bapak Cendric da Costa malah sibuk memandangi Arsa padahal nanti akan ada rapat penting dengan beberapa investor penting di perusahaan. Sedangkan Arsa tak menyadari jika dirinya telah menarik perhatian Cendric sepenuhnya.

"Daddy belkas Alsa udah selesai, jadi Alsa kelja apa lagi?"

"Hm? Coba Daddy periksa laporannya"

Arsa memberikan beberapa lembar kertas HVS yang berisi coretan tangannya yang dia tulis sambil bermain game kepada Cendric.

Isi Laporan Arsa

Arsa itu ganteng. Arsa itu anaknya Daddy. Daddy itu ganteng makanya Arsa juga ganteng. Arsa juga punya kakak banyaaaaak banget nanti Arsa mau sumbangin aja. Arsa juga punya opa tapi opa Dean galak tapi banyak uangnya jadi Arsa nggak jadi sumbangin. Ada Oma Anna juga, Oma tuh cantik tapi kenapa ya Oma mau nikah sama opa Dean. Arsa punya Ayah dan Bunda terus Arsa juga punya Papi dan Mami.

Mommy nya Arsa udah pergi ke Tuhan, tinggalin Arsa. Tapi Arsa tetap sayang mommy. Mommy Arsa udah ketemu Daddy kok Arsa kabur dari paman jelek itu. Arsa jago loh Mommy, Arsa pukul muka paman jelek itu terus kabur. Arsa nggak nangis kok Mommy cuman mata Arsa aja yang kelilipan kerikil jadi air matanya keluar.

Oke, laporan Arsa sampe sini aja soalnya tangan Arsa capek nulis. Arsa nggak pakai komputer soalnya Arsa lagi main game.

Cendric yang awalnya tersenyum membaca coretan anaknya itu menjadi terdiam ketika Arsa menulis tentang Mommy yang notabene adalah istrinya. Cendric mengalihkan tatapannya ke arah Arsa yang juga masih menatapnya dengan mata bulatnya itu.

"Lapolan Alsa baguskan Daddy?" tanya Arsa

"Iya, bagus" jawab Cendric, bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.

Aruna, aku sadar bahwa yang paling kehilangan dirimu adalah Arsa. Batin Cendric.

tok! tok!

Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang