Miong

2K 231 13
                                    

Happy Reading Clyzen!

Hari ini Arsa terlihat sangat ceria dikarenakan hari ini ia akan di ajak oleh Ayah Richard membeli kucing. Dari dia datang ke sekolah sampai pulang sekolah, ia terus saja menyunggingkan senyuman manisnya. Meskipun saat sarapan pagi, Arsa hampir menangis karena Rigel yang mengatakan akan membuat sup kucing. Rigel memang sesuatu.

Saat ini, Arsa sedang dalam perjalanan ke salah satu tempat adopsi kucing terkenal dimana kali ini Ayah Richard sendiri yang menyetir mobil. Dikarenakan Arsa yang menjadi penumpangnya, Ayah Richard menjalankan mobilnya agak pelan. Arsa kan aset keluarga. Saat asik melihat-melihat di sekitaran jalan yang mereka lewati, pandangan Arsa tiba-tiba terfokus pada anak kucing yang sedang tidur di pinggir jalan.

"AYAH STOP!"

"Astagfirullah! Kenapa dek?" Ayah Richard mengusap dadanya kemudian menepikan mobilnya agar tidak mengganggu kendaraan yang ada di belakang mereka.

"Ayah, ada miongg" ucap Arsa sambil menunjuk seekor kucing oyen yang sedang tidur dengan posisi terlentang.

"Alsa mau pelihala itu aja" lanjut Arsa

"Yakin? Itu aja? Nggak mau kucing yang banyak bulunya itu?" tanya Ayah Richard

"Ndak mau."

"Kucing ireng? Nggak mau?"

"Ndak"

"Kucing Persia blasteran anggora?"

"No!"

"Kucing yang mirip macan tutul?"

"Tidak!"

"Kucing-kucingan? Nggak mau?"

"Ti- eh?" Arsa menoleh bingung.

"Alsa mau dia aja, ndak mau yang lain. Alsa suka dia pandangan peltama. Alsa menyukainya yang apa adanya di antala belibu pilihan." Ucap Arsa melakonis yang mmembuat Ayah Richard menganga terkejut.

"Astagfirullah siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu dek??"

"Bang Ligel. Kata bang Ligel, itu kata-kata jitu untuk minta lestu sama olangtua kalo kita udah ada pilihan sendili." Jelas Arsa dengan wajah serius.

"Pffttt- HAHAHAHAHA"

"Aduh! Gini nih kalau anak polos diajarin ngegombal." Ucap Ayah Richard dengan sisa tawanya.

"Isshh ayaah, jangan ketawa mulu. Alsa mau tulun nih ambil miongnya." Gerutu Arsa

"Iya iya maafin Ayah." Ujar Ayah Richard, "Yaudah yuk! Kita turun ambil miong kamu."

"Haii mionggg." Sapa Arsa sambil ketika mereka telah sampai di samping kucing kecil yang masih tertidur itu. Namun tiba-tiba, Arsa langsung mengangkat kucing yang lebih seperti mencekiknya.

"Weh, wehh kalem nak." Ayah Richard segera memperbaiki posisi tangan Arsa menjadi menggendong kucing tersebut. Kasihan juga melihat si miong itu terkejut, tertekan dan nampak tersiksa ketika tercekik.

"Nah, lain kali kalau mau gendong si miong jangan di cekik ya dek."

"Baiklah Ayah." Ucap Arsa sambil berlalu ke arah mobil.

"Kalau ini pasti ajarannya Fitz." Ayah Richard pun menyusul Arsa ke mobil.

***

Baru beberapa jam kucing yang dinamai Miong itu di bawa ke mannsion, sudah banyak kelakuannya yang membuat anggota keluarga Da Costa agak sedikit tercengang dan tertekan. Tetapi berbeda dengan Arsa selaku majikan dari si Miong malah merasa bangga akann tingkah kucingnya tersebut.

Setelah acara pemungutan si Miong, Arsa dan Ayah Richard menyempatkan untuk membeli semua kebutuhan kucing itu. Dari susu, pasir, makanan basah dan kering, cemilan, bahkan baju-baju lucu untuk si Miong. Untuk kandang sendiri, Daddy Cendric menyiapkan sebuah rumah mini di samping mansion dimana dari anak kecil sampai orang dewasa bisa masuk ke rumah tersebut. Setelah sampai di mansion, si Miong dimandikan dan dipakaikan baju yang bagus oleh seorang yang di gaji untuk mengurus si Miong.

Tingkah aneh si Miong bermula ketika Arsa mengajaknya untuk berkeliling mansion menggunakan mobil mini Arsa. Arsa yang memang banyak gaya, memakaikan juga kacamata kepada si Miong dan kucing tersebut sepertinya menikmatinya terbukti dari posisi kucing tersebut yang juga ikut memegang setir mobil tersebut dan jika kacamatanya terlepas, maka ia akan mengeong dan menoleh ke Arsa yang menandakan bahwa kacamatanya terlepas dan meminta untuk dipakaikan kembali.

Selain itu, ketika Arsa pergu untuk melihat para abangnya yang sedang gym si Miong selalu naik ke punggung Rigel ketika Rigel push up bahkan si kucing ini berbaring di bawah barbel dan bertingkah seperti ingin mengangkatnya. Tak hanya itu, saat si kucing ini tertidur, ia akan membawa sebungkus wishkash dan masuk ke dalam helm mahal Rigel untuk tempat tidurnya sambil memeluk wishkash tersebut.

Itu hanya beberapa saja, masih banyak lagi tingkah si Miong ini yang membuat gemas dan tetekan secara bersamaan. Tetapi saat ini, sepertinya si Miong yang sedang tertekan. Bagaimana tidak, setelah acara makan malam tadi Arsa mengajak kucingnya ini untuk bermain barbershop dimana si Miong yang menjadi pelanggan. Para anggota keluarga Da Costa yang lain, hanya duduk di sofa melihat Arsa yang sepertinya begitu senang mencukur kumis kucingnya sendiri. Arsa bahkan menggunakan penggaris agar kumis kucing itu tidak miring atau panjang sebelah. Si Miong selaku korban tak bisa berbuat apa-apa karena badannya yang terikat oleh tali pada kursi mini yang sedang ia pakai.

"Waaah ganteng na miong kuuu, kalo gini kamu bisa jadi laja melmeid."

"Hmm tapi kayaknya adayang kulang deeh." Dan akhirnya Arsa memakaikan bando mini yang bebentuk seperti kotoran di atas kepala Miong.

"Sudah terbukti kalau kucing itu hewan terandom di dunia." Gumam Vince sambil menuliskan sebuah risetnya. Rigel yang di sampingnya menoleh julid ke arah sepupunya itu.

"Sekeluarga gak ada yang waras, mending jadi tisu paseo aja." Cibir Rigel

Tiba-tiba saja, Bread mengusapkan hidungnya ke baju Rigel.

"WOI! APA-APAAN LU?" Rigel mendelik tajam ke Bread.

"Lah? Mau jadi tisu,kan?" Ucap Bread dengan wajah tanpa dosa.

"Mencoba Gwaenchana." Gumam Kennet sebagai orang yang paling waras di persepupuan tersebut.


Hehe,  maaf ya baru update. 

Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang