Office Boy 💺

3.9K 301 3
                                    

Happy reading clyzen ☄️

Berbagai makanan ringan sudah tersedia di meja kecil Arsa. Sedangkan si empu makanan itu sedang sibuk mengatur kamera handphone agar mendapatkan posisi yang bagus. Setelah merasa cukup, Arsa segera duduk dihadapan makanan itu.

Arsa berdehem singkat dan merapikan sedikit bedak cemong yang tadi di pakaian oleh Oma.
"Hai gais, hali ini kita akan leview makanan lingan yang kata bang Legil enak banget, yuk langsung aja mali kita coba."

"Yang peltama ada gula-gula yupii, pasti kalian suka juga kan sama yupi" Arsa membuka bungkus permen itu tetapi hal konyol terjadi saat itu juga. Arsa malah membuang isi permen itu dan memakan bungkus plastik permen itu.

Wajah innocent nya bertahan beberapa menit dengan mulut mangap yang masih berisi bungkusan permen.

"Aku ini ngapain sih?" Tanya Arsa kepada dirinya sendiri.

Arsa mengeluarkan bungkus plastik itu dari mulutnya dan membuangnya. "Solli ges Alsa lagi kulang fokus, sepertinya Alsa lagi butuh susu pink"

"Bental ya Alsa ambil dulu"

Setelahnya Arsa kembali di depan kamera dengan mulut yang sudah tersumpal botol dot dan jangan lupa bantal alpukat yang khusus untuk menemaninya minum susu.

Selang beberapa menit, anak itu malah menjatuhkan kepalanya di meja yang diatasnya terdapat beberapa cemilan yang sengaja Arsa taruh disana. Ternyata anak itu tertidur dengan mulut yang masih bergerak menghisap botol dot nya dan jangan lupakan pipi gembulnya yang ikut bergerak seirama dengan hisapannya.

Ceklek

Cendric masuk ke ruangannya sambil melonggarkan dasi yang cukup membuatnya merasa tercekik. Matanya beralih ke arah Arsa yang tertidur dengan wajah menggemaskan. Teringat drama yang Arsa mainkan tadi pagi agar bisa ikut ke kantor Daddynya.

"Daddy semakin yakin untuk memberikan mu perusahaan ini. Bahkan kau sepertinya sangat nyaman disini." Gumam Cendric sambil berjalan ke arah Arsa dan menggendong koala anak itu untuk dipindahkan ke kamar yang tersedia di ruangan kerja Cendric.

Setelah membaringkan Arsa dan memperbaiki posisi anak itu agar nyaman, Cendric menelusup kan pacifer ke mulut mungil itu yang segera saja di hisap oleh Arsa.

"Terimakasih Aruna, kau telah melahirkan anak yang begitu menggemaskan, anak yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Da Costa" ujar Cendric, bibirnya menyunggingkan senyuman yang begitu tulus.

"Hiks Daddy" isakan kecil Arsa dalam tidurnya membuat Cendric segera mengusap-usap punggung kecil itu.

"Sst tidur lagi sayang" ucap Cendric

"Mau mam ciki" sepertinya Arsa kembali mengigau.

"Iya sayang" setelahnya, Cendric juga ikut membaringkan tubuhnya di samping anaknya dan memeluk tubuh mungil itu.

tidur yang nyenyak, tubuhmu juga perlu beristirahat.

💺

Kaki kecil yang terbalut kaos kaki itu berjalan mengendap-endap ke arah pintu ruangan tersebut. Dia sedikit memanjangkan lehernya untuk melihat sang Daddy yang masih terjaga. Setelah merasa aman, anak itu melanjutkan langkahnya kemudian dengan gesit memencet beberapa digit angka untuk membuka pintu itu.

"Alsa main dulu ya Daddy, gak jauh kok" ucap Arsa pelan dan sedetik kemudian tubuhnya melesat pergi meninggalkan ruangan itu.

Alex - sekretaris Cendric yang tadinya fokus mengerjakan beberapa berkas mengerjap sebentar setelah merasakan sosok mungil yang melesat begitu cepat dari ruangan boss nya. Ketahuilah bahwa Alex sangat-sangat tak bisa berhubungan dengan hal berbau mistis. Itu membuatnya sangat ketakutan seperti saat ini.

"Apakah itu tuyul?" Gumam Alex dengan wajah pucat pasi.

Sedangkan sosok mungil yang ditakuti Alex kini berada di dalam lift. Tak ada seorangpun selain dirinya. Lift ini memang dikhususkan untuk Daddynya. Tangan mungilnya merogoh kantung celana jeans nya dan menemukan sebungkus permen disana.

Arsa melahap permen itu dengan senang hati, "mmm enaknyaa, nanti minta ke bang Legil lagi deh"

Sesampainya di lantai satu, Arsa lagi-lagi mengambil ancang-ancang untuk berlari. Anak itu menargetkan seorang office boy yang sedang mengelap jendela kaca di luar sana. Anak itu berhitung angka satu sampai tiga di dalam hati, kemudian melesat begitu cepat dan gesit ke arah targetnya.

Dengan nafas yang masih ngos-ngosan Arsa berdiri di samping tagetnya. Anak itu menepuk pelan pundak OB itu, "Paman, bisakah kau membantuku?"

"E-eh siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?"

Orang yang disebut paman itu terkejut sekaligus terheran-heran melihat sosok mungil yang tiba-tiba berada disampingnya.

"Aku Alsa dan aku sangat-sangat membutuhkan bantuan paman" ucap Arsa

"Membantumu?"

"Iya"

💺

Cendric meraba-raba tempat di sebelahnya. Ia merasa tak memeluk anaknya. Tapi kenapa ia lagi-lagi merasakan kalau tempat disampingnya ini terasa kosong.

"Apakah anakku terjatuh lagi dari kasur? Seharusnya memasukkan nya tadi di dalam bajuku" gumam Cendric dengan mata yang masih setia terpejam.

Pria itu bangkit sesekali menguap dan berencana mencari anaknya yang mungkin sudah tergeletak di lantai.

Baru beberapa langkah, pintunya sudah terdobrak dari luar.

BRAK !

"Hei ada apa dengan kalian semua?"

Ternyata yang mendobrak pintu itu adalah Richard diikuti Delano, Vince, dan Fitz. Tanpa menjawab pertanyaan dari Cendric, Richard segera menyeret adiknya itu dan segera menyingkap gorden kamar itu.

"Lihatlah" geram Richard

Di luar sana, ada Arsa yang memakai baju OB dan yang paling membuat Cendric terkejut adalah BAGAIMANA BISA PUTRA BUNGSUNYA TERGANTUNG DISANA??? dan lihatlah, anak itu tersenyum begitu lebar sambil melambaikan tangannya yang memegang alat pembersih jendela.

Rasanya jantungnya akan berpindah ke usus melihat pemandangan itu.

"Ba-bagaimana bisa anak itu berada disana" gumam Cendric dengan wajah yang sangat syok.

"Seharusnya itu yang ingin kami tanyakan padamu Dad" sahut Fitz

"HEIII KALIAN PARA MANUSIA BODOH !!! CEPAT TURUNKAN CUCUKU ATAU AKU AKAN MEMENGGAL LEHER KALIAN" itu adalah teriakan menggelegar dari Opa Dean di ruangan itu.

Para pria di ruangan itu terbirit-birit mengambil tindakan untuk menurunkan Arsa yang asik mengelap jendela sesekali membuat tanda love disana.


TBC






Di part ini lumayan pendek, bahkan wordsnya gak nyampe seribu:(

Maap ya clyzen ☄️

Tapi semoga chapter ini walaupun singkat tapi bisa jadi mood booster mu💞

Jangan lupa vote🌠

Babbaaaa 🖖

Little Gem [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang