Prolog

6.4K 691 155
                                    

Jaehyuk lagi gabut.

Yang ia lakukan sekarang hanya guling-guling di kasur, terus scroll aplikasi di ponselnya, jungkir balik dan salto di tempat tidur. Ya segabut itu Jaehyuk.

"Kok gak ada yang nge chat gue sih? Gak ada yang sayang sama gue lagi ya di dunia ini?" sungutnya lebay lalu duduk di kasur.

Jaehyuk diam sebentar.

"Beli pentol ah."

Jaehyuk langsung lari ngacir keluar kamar, pemuda itu berlari ke arah dapur.

Ada Mamanya.

"Mak, minta uang lima rebu dong!"

"Gak, seribu aja!"

"Ya elah, Mak! Sama anak kok pelit, seribu palingan cuman dapat ludahnya si mamang," ujar Jaehyuk sebal, ia kemudian mengangkat kedua tangannya mengambang di udara.

''Banyak omong nih anak, ya udah sana! Jangan lupa lari!"

"Kenapa harus lari?"

"Ya kenapa juga lo harus jalan pelan-pelan?" balas Mama Jaehyuk sinis. "Oh ya, Mak tit—"

Jaehyuk merotasi bola matanya malas lalu ngacir keluar rumah sebelum Mamanya selesai berbicara.

"Dasar anak setan, masa gak nawarin emaknya."































































































































"Mang, ciloknya lima rebu ya!"

Teriakan Jaehyuk membuat Mamang yang sedang asik-asik dangdutan terkaget-kaget hingga terjungkal. Mamang mengelus dadanya sabar.

"Gak ah, males jualan saya."

"Cepetan ah, kalau gak gue gas nih motor," ancam Jaehyuk lalu ancang-ancang mau gas motornya. Padahal mah Jaehyuk aja buta motor, gak tahu apapun, mana gas sama rem aja gak tahu.

"Ya elah, mesinnya aja gak nyala. Gimana mau digas?" balas Mamang merotasi bola matanya malas.

"Oh ya udah, kalau gitu gue ancurin aja motornya," ujar Jaehyuk lagi, pemudia itu mengambil kayu di dekatnya dan udah ancang-ancang mau mukul motor.

"Saya laporin satpam lho, dek."

"Dih? Ngancem? Cepetan woi, lapar ini!" kata Jaehyuk ngegas sambil megang perutnya. Gak bohong, Jaehyuk lapar.

"Iya-iya, sabar. Mau beli berapa?" Akhirnya Mamang yang sudah lelah menghadapi ocehan Jaehyuk meladeni saja. Katanya kalau ngeladeni orang gila dapat bonus pahala.

"Tadi kan sudah kukatakan, lima rebuuuu! Kok nanya terus sih?!"

Dasar bocah piyik, untung bayar lo. Kalau gak udah gue lelepin ke sungai grogol.

"Nih, cepetan habisinnya!" ujar Mamang dengan wajah merengut. Jaehyuk mengernyit.

"Kenapa?"

"Biar gak busuk, soalnya dipegang sama orang gila."


















































































































































Friends | Treasure ✔Where stories live. Discover now