[28]

1.1K 354 15
                                    

Itu Doyoung.

Gila, mau apa pemuda itu mengejar Yoshi?

Setahunya ia tidak pernah punya salah apa pun terhadap Doyoung yang bisa membuat pemuda itu dendam pada Yoshi.

Yoshi panik saat Doyoung membunyikan klakson motornya dengan kencang lalu mulai mengendarainya ke arah Yoshi. Ia tahu Doyoung mengendarainya dengan kecepatan yang tidak masuk akal.

Sangat kencang.











"Ei, sumpah gue belum mau mati!" seru Yoshi menutup telinganya. Motor Doyoung mengitari Yoshi dengan bentuk membundar.

"Lo kalau ada masalah sama gue mending ngomong aja."

Doyoung memberhentikan motornya lalu turun dengan santai. Pemuda itu melepaskan helmnya sebelum akhirnya menyisir rambutnya ke belakang.

"Lo udah gila ya?!" seru Yoshi kesal, bisa-bisanya setelah menakuti Yoshi begitu Doyoung tersenyum lebar.

Antara lega dan seram sih..

"Lo ngapain?" tanya Yoshi kemudian, Doyoung hanya diam saja, mempertahankan posisinya berdiri beberapa cm dari Yoshi.

"Lo jangan aneh-aneh, Doyoung!"

"Gue aneh-aneh apa sih?" Doyoung terkekeh hambar. "Ngapain juga gue aneh-aneh sama elo."

"Lo kayak gini buat gue takut.." ujar Yoshi pelan. Doyoung lagi-lagi terkekeh.

"Kalau takut ya lari aja sana."

Yoshi menatap ke arah belakangnya, merasa memiliki kebebasan untuk berlari. Tapi bagaimana jika situasinya menjadi lebih buruk?

"Gue udah kasih kesempatan lo lari—"

ZAT!

Doyoung tertawa kecil melihat Yoshi lari ketakutan, ia menaruh kedua tangannya ke dalam kantong celana.

Tangan kanannya meraih sengenggam pisau di sana, pemuda itu menunduk,

"Gue gak bisa ngelakuinnya."









































































"Anjir sumpah Doyoung kayak setan."

Yoshi segera menghentikan langkahnya lalu duduk di bawah pohon besar, ini sudah cukup jauh dari lokasi Doyoung. Pemuda itu mendudukkan dirinya di sana dengan keringat di wajah.

Gila, Yoshi kayak udah habis mandi saja.

"Lo dikejar orang?"

"Anjir, setan!"

"Gue manusia."

Yoshi memegang jantungnya yang hampir turun dari tempatnya. Lagian pemuda di belakangnya mengagetkan saja sih.

"Doyoung kejar gue.. kayaknya dia mau bunuh gue. Gue gak mau ketemu dia pokoknya," ujar Yoshi mengadu.

Orang tersebut menyeringai. "Gue tahu kok, bagus ya lo berhasil lari dari dia."

"Iya, bagus—"

JLEB!

"Hahahaha! Iya, bagus karena jadi mempermudah rencana gue."

Orang tersebut menancapkan pisau tepat di dada Yoshi, membuat pemuda itu oleng dan jatuh dalam kondisi tidur.

Setelahnya, orang itu menusukkan pisau di dada Yoshi lagi dan lagi. Seperti orang kesetanan, Yoshi menatap wajah orang itu dengan embun di matanya yang mulai menguap.

Friends | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang