[9]

1.5K 440 19
                                    

"Siapa?"

"Doyoung."

"Oh."

"Kak Jaehyuk, gue takut ketahuan."

Jaehyuk tertawa melihat wajah gelisah Yedam, lucu sekali. Padahal kemarin Yedam tampak sangat keren, kenapa sekarang kayak tikus takut dimakan predator?

"Gak akan sih kalau lo bisa acting."

"Mau sebagus apapun acting gue, kalau pada akhirnya ketahuan gimana?"

"Ck, kita kan gak bakalan nyimpen itu selamanya. Ntar juga bakalan kebongkar, pokoknya tunggu tepat aja timingnya," ujar Jaehyuk menenangkan. Tapi Yedam tetap tidak bisa tenang, ini perkara hidup dan mati soalnya.

"Lo nemu sesuatu gak waktu itu di rumah Kak Hyunsuk?" tanya Jaehyuk kemudian, Yedam menggeleng.

"Gak nemu, ya kali dia taruh dokumen sepenting itu di rumahnya. Gue yakin dia bener-bener naruhnya di tempat yang penting."

Jaehyuk manggut-manggut. "Tapi kalau ternyata emang di rumahnya gimana?"

"Ya.. udah."

"Gue gak sabar pengen lihat dokumennya."

Yedam terdiam sebentar. Jaehyuk menatapnya bingung. "Ada yang salah?"

"Gak sih.. tapi gimana kalau emang gak ada? Maksud gue gimana kalau emang dokumennya gak pernah ada dan dugaan kita salah?"

"Lo tuh terlalu negatif thinking," dengus Jaehyuk.

"Lo yang terlalu positif thinking, Kak," balas Yedam tak mau kalah.

Jaehyuk menghela napasnya, memilih mengalah daripada berdebat lagi.

"Kak, gue cuman setuju sama elo masalah Kak Hyunsuk.. kalau yang lainnya kita kerjain sendiri-sendiri," kata Yedam tiba-tiba.

Jaehyuk loading sebentar sebelum akhirnya tertawa. "Lo gak percaya sama gue?"

"Emang ada yang bisa dipercaya saat ini?"

"Buktinya gue bisa."

"Gak ada yang bisa buktiin."

Jaehyuk tertawa lagi. "Kalau emang ada yang bohong di antara kita, salah satunya itu elo."

"A-apa?"

"Lo cuman ngomong kalau waktu itu lo sempet ngomong sama Asahi sebelum dia meninggal, tapi lo bahkan gak kasih tahu gue dia ngomong apa. Jadi.. gimana gue harus percaya sama elo?"

"Jangan memutar balikkan fakta."

Jaehyuk mengernyit. "Gue? Memutar balikkan fakta? Gak mungkin lah."

"Gue gak kasih tahu ke elo karena gak percaya sama elo. Oh satu lagi, kenapa lo tahu gue ngomong sama Kak Asahi di malam dia meninggal? Gue kan cuman ngomong kalau gue sempet telepon dia, tanpa embel-embel waktu," ujar Yedam kemudian memandang Jaehyuk dengan pandangan menyelidik.

"T-tapi lo tahu kalau dia bohong soal hapenya?!"

"Hapenya emang rusak kok, Kak Asahi gak bohong. Gue gak pernah ngomong kan kalau gue telepon sama Kak Asahi pakai hapenya Kak Asahi?"

"T-tapi buktinya hapenya ada di salah satu diantara—"

"Ya terus? Itu gak membuktikan apa-apa tuh," potong Yedam cepat.

"Kalau lo mau tahu siapa yang pegang hapenya Kak Asahi itu gampang, Kak. Kenapa gak lo mata-matai aja satu-satu teman kita?"











































































































































Friends | Treasure ✔Where stories live. Discover now