[30]

1.3K 372 20
                                    

Jihoon kembali seolah-olah tidak ada apa-apa, Doyoung menyambutnya lalu menepuk-nepuk punggung Jihoon dengan keras.

"Anjir, gue kira lo mati tahu gak!" ujarnya khawatir. Jihoon hanya tersenyum saja, Junghwan di sebelah Doyoung memundurkan langkahnya takut-takut.

"Gue kemarin lolos kok pas Jeongwoo mau bunuh gue," dusta Jihoon tanpa ragu. Doyoung tertawa sinis dalam hati, pintar sekali actingmu Jihoon..

"Kalau gitu kita pergi deh ke rumah Kak Jaehyuk, dia udah nungguin kita semua di sana," ujar Doyoung tersenyum lebar, Jihoon menurut tanpa curiga.

Doyoung lalu merangkul Jihoon dan mengajaknya keluar dari rumah tua yang lokasinya ia kirimkan pada Jihoon. Junghwan sih hanya mengekori.

Tak lama setelah itu, Doyoung justru tiba-tiba menodongkan pistol ke arah belakang kepala Jihoon dari belakang.

Jihoon tersentak lalu refleks mengangkat kedua tangannya. "K-kenapa?"

"Lo pilih kasih tahu keberadaan Jeongwoo atau mati di sini? Lo gue kasih dua pilihan," ancam Doyoung tak main-main. "Lo pikir gue gak tahu? Lo yang udah bunuh Kak Asahi, nusuk dan bunuh Haruto, dan mukul kepala gue. Gue catat tiga kesalahan lo!"

Doyoung mengeratkan genggamannya pada pistol, Junghwan hanya diam saja di belakang Doyoung. Akan ada saatnya Junghwan beraksi.

Doyoung marah.

Ia benar-benar membenci Jihoon, jika saja pemuda itu tidak melakukan hal itu, maka semua ini tidak akan pernah terjadi dan pertemanan mereka akan baik-baik saja.

"Jadi.. ini salah gue?" Tanpa rasa takut Jihoon berbalik, membuat pistol yang tadinya menempel di belakang kepalanya beralih ke keningnya.

Jihoon tersenyum mengejek. "Ini semua salah kalian yang gak becus selidikin gue, Doyoung.."

"Diem lo!'' seru Doyoung marah. "Atau gue bakalan nembak lo sekarang!" ancamnya tak main-main.

Jihoon malah tertawa sinis. "Ayo tembak, gue juga tahu lo mau bunuh Yoshi tapi gak jadi. Kenapa? Takut sama Mashiho?"

"Kak Mashiho?" tanya Junghwan bingung. Kenapa tiba-tiba Mashiho?

"Tanya dong sama dia," balas Jihoon memiringkan kepalanya, meminta Doyoung untuk menjelaskan walaupun sebenarnya tidak perlu. "Berkas yang ditemuin Mashiho di rumah Yoonbin itu apa? Berkas kasus percobaan pembunuhan elo ke Yoshi kan?"

"Gue bilang diem, diem bisa gak?! Lo tuli atau dungu hah?!" teriak Doyoung marah. Jihoon justru memejamkan matanya.

"Tembak aja, Doyoung. Gue mati pun gak akan rugi apapun."

"Lo bisa diem gak sih?!"

"Lagi pula kenapa lo gak bunuh Yoshi sih? Mashiho udah kasih lo kesempatan loh, eh malah akhirnya dia sendiri yang turun ke tempat kejadian," ujar Jihoon santai. Kedua mata Junghwan membola.

"J-jadi Kak Mashiho yang bunuh Kak Yoshi.. apa?!"

"Haha, benar tebakan lo Junghwan. Tumben pinter deh." Jihoon terkekeh remeh.

"Lo banyak omong ya, gue bakalan—"

DOR!

Mashiho tiba-tiba datang membawa senapan di tangannya. Pemuda itu menyeringai menatap Jihoon.

"Gue datang tepat waktu kan?"




























































































































Friends | Treasure ✔Där berättelser lever. Upptäck nu