[15]

1.3K 405 18
                                    

"Kok bisa patah?!"

Yoshi panik sekali saat menemukan Jihoon terduduk di depan pintu toilet rumah sakit. Setelah itu sih Yoshi segera membawa Jihoon pada kebutuhannya. Pergelangan tangan Jihoon patah, Yoshi saja yang melihatnya sudah ngilu..

"Ada yang patahin."

"Udah pasti anjing, tapi siapa?!" ujar Yoshi marah, ya lagian omongan Jihoon ini gak banget.

"Gak tahu.."

"Sakit banget ya?"

"Iyalah, goblok."

"Lo juga santai dong, goblok."

Malah jadi goblok-goblokan.

Yoshi menatap pergelangan tangan Jihoon yang diperban, rasanya terlihat aneh.

"Haruto udah gak ada, lo tahu itu?" tanya Yoshi setelah terdiam cukup lama.

"Udah.."

"Kata terakhir yang gue dengar dari dia cuman dia pengen kasih tahu sesuatu ke gue."

Jihoon terdiam, Yoshi juga ikut terdiam. Rasanya aneh dan.. tidak bisa dijelaskan. Yoshi tidak bisa berkata-kata lagi tentang kematian Asahi, Haruto, bahkan kecelakaan Jihoon. Ini semua seperti terlalu mendadak..

Dokter bilang Haruto mengalami pendarahan sangat hebat, tusukannya bahkan mengenai paru-parunya, menunjukkan betapa dalamnya tusukannya.

"Padahal gak pernah ada kasus seperti ini selama saya kerja di rumah sakit sebagai dojter dalam 16 tahun. Bisa-bisanya ada pembunuhan di sini.." ujar Dokter saat itu.

Setelah itu Yoshi tidak dapat mendengar apa-apa, kesadaran Yoshi seperti ada di ambang kesadaran.

"Gue takut sesuatu bakalan terjadi lagi," ujar Yoshi pelan.

Jihoon tidak membalas ataupun merespon, ia juga bingung dan takut. Masa depan seperti memburam, padahal dulu keadaan sangat baik-baik saja.

"Oh ya, gue udah ngehubungin Kak Hyunsuk soal lo. Dia cuman ngucapin semoga cepat sembuh, belum ada yang bisa ke sini. Haruto bakalan dimakamin lusa, jadi kayaknya pada sibuk banget," jelas Yoshi kemudian bangkit berdiri dari ranjang rumah sakit.

"Mau gue anter pulang gak? Kayaknya lo belum bisa nyetir sendiri."

"Gak usah," tolak Jihoon cepat. "Gue bisa naik taksi atau semacamnya, gue ada keperluan."

"Gak papa?"

"Iya, gak papa kok."

Yoshi mengangguk begitu saja dan pergi, ia terlalu lelah bahkan hanya untuk memaksa Jihoon untuk diantar.

"Halo?"

Jihoon menelepon seseorang,

"Lo di mana?"

"..."

"Oke."




























































Junghwan 🤟
kak haruto udah gak ada
lo di mana?

Anda
gak di mana-mana

Junghwan 🤟
gue serius

Anda
lo mau jalanin rencananya sekarang?

Junghwan 🤟
udah gak ada kak haruto
yang ngintilin gue terus. jadi aman kan?

Anda
yang lainnya?

Friends | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang