[22]

1.2K 358 34
                                    

"Lo tahu gak kemarin Kak Yedam seram banget, malam-malam datangin Kak Mashiho kayak mau ngancem begitu," ujar Doyoung bercerita.

Jihoon meliriknya singkat. "Lo kenapa bocor sih jadi orang? Kalau misal gue pelaku gimana?"

"Oh, emang iya?"

Jihoon hanya berdecak sebal dan lanjut menulis. Ia harus menyebarkan selebaran bahwa Junghwan hilang. Polisi setempat tidak mau mengurusi, mereka bilang Junghwan sudah legal untuk kabur dari rumah.

Masalahnya ini kayaknya bukan kabur sih, Pak!

"Gue baru tahu Kak Yedam bisa nyeremin juga," ujar Doyoung lagi. Jihoon tidak tahu harus merespon apa, karena akhir-akhir ini semua orang menakutkan.

Yang paling kentara sih Jeongwoo dan Yedam, mereka kenapa ya?

Kalau Jeongwoo, sepertinya sudah cukup jelas.

"Kalau lo nyeremin gak ya, Kak?" tanya Doyoung tiba-tiba.

"Lo mau mancing emosi gue nih?"

"Haha, gak kok. Ngapain juga gue mancing," ujar Doyoung tertawa hambar. "Ntar gue yang kena."

"Lo curiga sama siapa, Doy?" tanya Jihoon berbalik, Doyoung tampak berpikir sebentar.

"Kak Hyunsuk, elo, Kak Yoshi, Kak Mashiho, pokoknya semuanya lah~"

"Lo gak curigain diri elo sendiri?"

"Hmm, ide bagus."

Jihoon terbelalak, apa maksudnya ucapan Doyoung itu?

"Kak, udah sore. Mending sebarin sekarang aja, walaupun sejujurnya menurut gue gak ngaruh juga. Junghwan kan udah besar, dia bisa nyamar jadi apa aja kalau gak mau keberadaannya diketahui orang," ujar Doyoung berpendapat. Jihoon sih setuju.. tapi masalahnya gimana kalau Junghwan emang diculik?

Duh, badan sebesar kingkong tapi diculik itu sejujurnya sedikit memalukan..

"Yoonbin sama Jeongwoo hari ini pulang. Nanti malam Kak Hyunsuk ngajak kumpul di rumahnya Yoonbin, jangan lupa datang," pesan Jihoon terakhir kali sebelum dirinya berpisah dengan Doyoung.

Doyoung sih pasti akan datang...

Ia kan harus mengawasi gerak-gerik teman-temannya.






























































































































Pemuda itu menatap teman-temannya yang sedang berkumpul di rumah Yoonbin, senyum miringnya tersungging begitu saja.

Teman-temannya tampak bersenang-senang.

Itu bagus kan?

Tapi entah kenapa ia tidak terima.. Seharusnya mereka tidak boleh seperti itu. Enak saja ia menderita sementara mereka yang melakukan hal lebih keji dari dirinya bisa tertawa.

"Gue bakalan hancurin semuanya, bongkar semuanya, gue gak akan nurutin ucapan lo lagi.."  ujarnya penuh penekanan.

Pemuda itu lalu berbalik, memakai tudung hoodie nya dengan santai.

"Harus hancur semuanya, harus.."








































































Friends | Treasure ✔Where stories live. Discover now