[25]

1.2K 356 43
                                    

"Kak Hyunsuk itu lihat sesuatu di rumah Kak Asahi, tapi dia tutup mulut.."

Yedam hanya diam saja, memilih mendengarkan Junghwan lebih lanjut.

"Karena dia diancam sama seseorang buat tutup mulut, kata Kak Hyunsuk yang ngancem dia bukan pelakunya. Kak Hyunsuk gak kasih tahu gue siapa yang ngancem dan bahkan siapa pelakunya. Dia cuman ngomong kalau yang bunuh Kak Asahi itu gak salah target. Dia emang bunuh Kak Asahi karena Kak Asahi tahu sesuatu," ujar Junghwan panjang lebar, ia kemudian melirik ke sekeliling.

"Gue emang bunuh Kak Junkyu, itu permintaan Kak Hyunsuk. Gue gak tahu sejujurnya buat apa dia suruh gue itu, tapi karena gue juga merasa terancam sama Kak Junkyu, gue bunuh aja dia—"

"Yang di rumah sakit?"

"Dia gak ngomong ke Kak Jaehyuk, Kak Junkyu nyamperin gue dan ngancem gue."

"Ngancem apa?"

Junghwan diam sejenak, merasa tak enak hati sejujurnya. Tapi bagaimana pun juga.. semuanya pasti akan terbongkar.

"Dia tahu gue terlibat dalam penusukkan Kak Haruto, gue yang sengaja suruh dia datang terlambat. Gue bilang sama dia untuk datang jam 10 pagi, mungkin gara-gara itu dia pergi ke tempat lain lebih dulu. Sebenarnya gue gak maksud apa-apa kok, gue cuman capek Kak Haruto ngikutin gue terus. Gue gak nyangka kalau kejadiannya bakalan kayak gitu."

Yedam menyeringai. "Gue tahu gak mungkin itu doang yang lo lakuin, apa yang lo lakuin sampai lo takut ketahuan?" tanyanya menuntut.

"Gue.. "

"Kalau lo takut kasih tahu gak papa kok, gue yang bakalan—"

"Gue yang suruh seseorang buat nusuk Kak Haruto."

"Siapa?"

"Gak tahu, dia anonim."

Yedam mengernyit, matanya menatap Junghwan tajam. "Jangan bohong."

"Gue gak bohong, buat apa coba gue bohong? Lagi pula gue juga akan membusuk di penjara," ujar Junghwan tak main-main.

"Dia yang nawarin gue buat nusuk Kak Haruto, jadi gue.. terima."

"Lo gila?! Buat apa?!"

"Arghh! Pokoknya gue cuman gak mau ada Kak Haruto di sekeliling gue, udah itu doang. Gue gak mau apapun lagi."

"Lo ada gangguan jiwa?" tanya Yedam tak percaya, menurutnya alasan Junghwan sama sekali tak masuk akal.

"Kak Junkyu tahu itu, dia ngancem gue kalau dia bakalan bocorin semuanya ke yang lainnya."

"Dan dia minta apa sama elo?"

"Minta gue jujur dan lapor ke polisi karena gue satu-satunya saksi saat Kak Hyunsuk bayar supir truk buat tabrak mobil Kak Yoonbin sama Kak Jeongwoo."

Wah, ini benar-benar gila. Apa-apaan semua ini?! Kepala Yedam mendidih walau hanya mendengar saja.

"Gue tolak karena itu bakalan ngerugiin gue juga. Jadi dia pulang dan bilang keputusan ada di tangan gue, kebetulan setelah itu Kak Hyunsuk telepon gue."

"Dan lo cerita ke Kak Hyunsuk?" tanya Yedam was-was, berharap Junghwan tidak melakukan itu tapi sialnya pemuda itu mengangguk.

"Gue minta maaf, gue beneran emosi saat itu. Jadi Kak Hyunsuk bilang ke gue bunuh aja Kak Junkyu, itu cara yang paling aman dan paling simple."

"Lo gila.."

"Setelah itu semua Kak Hyunsuk malah suruh gue kabur, awalnya gue gak mau tapi pada akhirnya gue ngelakuin itu karena diancam sama dia. Kak Hyunsuk bakalan laporin gue ke polisi tentang pembunuhan Kak Junkyu kalau gue gak mau."

Friends | Treasure ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ