[24]

1.2K 353 35
                                    

Yedam tahu siapa dibalik kematian Asahi, tapi ia takut untuk memberitahu dan sama sekali tak punya bukti.

Bisa dibilang sih itu hanya asumsi pribadi.

Tapi Yedam tidak perduli, toh itu akan jadi dugaan sebentar lagi. Yedam punya alasan kuat untuk itu.

"Tapi yang penting harus nemuin Junghwan dulu.. dia bahaya."

Yedam meremas kaleng soda di tangannya hingga tak berbentuk. Sebenarnya tidak menyangka sih akan seperti ini, tapi karena sudah terlanjur Yedam tidak akan membiarkannya lewat begitu saja.

"Kalau Kak Yoonbin tahu gimana ya? Kayaknya bakalan habis.. haha."





















































































Bau anyir, itu adalah hal pertama yang tercium di indra penciuman Doyoung dan Mashiho saat memasuki rumah kediaman Hyunsuk.

Pintu rumah Hyunsuk terbuka setengah, Doyoung yang memang sudah dilanda kekesalan menerobos masuk tanpa curiga.

Mashiho sih hanya mengikuti saja, takut kena semprot lagi. Aura Doyoung itu menakutkan, ia tak salah ambil tindakan.

Cklek!

Doyoung segera menekan saklar lampu dan, tada! Menyala, lampu rumah Hyunsuk yang menggantung di langit-langit jatuh di lantai begitu saja.

Rumah Hyunsuk sangat kacau, Doyoung bahkan tidak bisa menerka apalagi yang akan ia lihat lagi setelah ini.

Hanya ada lampu penerangan dari dapur, sepertinya dapur sama sekali tak disentuh.

"Gue ngerasa hawa gak enak nih.." Mashiho menarik-narik ujung jaket Doyoung. "Mending kita pergi deh."

"Sst! Cari Kak Hyunsuk dulu!" balas Doyoung dengan nada rendah, membuat Mashiho lagi-lagi merinding.

Daripada bicara, mending Mashiho ikut saja deh.

Ruang pertama yang Doyoung cari adalah kamar Hyunsuk, pemuda itu kebanyakan menghabiskan waktu di sana.

Dan binggo!

Doyoung segera membuang muka dan menutup hidungnya setelah melihat sesuatu yang mengerikan di depannya. Mashiho bahkan sudah berlari ngepirit keluar.

Ada mayat Hyunsuk di atas kasur pemiliknya.

Kondisinya parah, kapak menancap tepat di dada, dua peluru menembus kepalanya. Jangan lupakan sayatan di leher dan tangannya.

Euh, Doyoung benar-benar ingin muntah.

"KAK MASHIHO, TELEPON POLISI!"








































































































Hyunsuk dinyatakan mati pada pukul 3 sore. Dan itu tandanya Hyunsuk sudah mati jauh dari lama sebelum Doyoung menemukannya. Pantas saja darah yang terciprat di dinding sudah mengering.

"Mau diotopsi?" tanya polisi tersebut dengan kedua alis tertaut. Jihoon yang diutus sebagai perwakilan mengangguk.

"Sebenarnya itu gak diperluin, dia udah pasti dibunuh. Untuk apa diotopsi?" tanya sang polisi bingung.

Friends | Treasure ✔Where stories live. Discover now