[2]

2.3K 537 102
                                    

"Lo tahu gak sih Kak..."

"Gak."

"Apaan? Gue aja belum ngomong apa-apa."

"Ya pokoknya gue gak tahu."

"Jadi gue tuh pernah dengar desas-desus gitu."

"Wih seru, tentang siapa?"

Haruto yang awalnya nampak tidak tertarik kini memajukan badannya untuk mendengar perkataan Junghwan lebih jelas. Mereka berdua sedang berada di caffe dekat rumah sakit.

Junghwan mendorong jidat Haruto mundur. "Jangan deket-deket, ntar dikira homo anjing."

Haruto mencebikkan bibirnya kesal.

"Jadi desas-desusnya tuh tentang Kak Jihoon," ujar Junghwan mulai bercerita. "Gue kan pernah mampir ke sekolah dia, dulu sih pas masih sekolah. Udah lama sih, mungkin dua atau tiga tahun yang lalu?"

"Terus, terus?"

"Kak Jihoon itu gak punya temen. Jadi kayak tipe-tipe murid penyendiri gitu lah."

Kedua alis Haruto menukik. "Kok aneh? Padahal dia kan yang paling blak-blakan di antara kita."

"Iya kan? Beda banget, jadi dulu katanya sih Kak Jihoon depresi gitu karena kedua orang tuanya cerai."

"Gitu doang depresi," komentar Haruto santai, Junghwan langsung menabok mulut Haruto.

"Jangan ngomong gitu dong, semua orang kan punya kesusahannya masing-masing."

"Iye-iye."

"Inget ya, Kak. Ini rahasia aja di antara kita berdua, gue gak mau yang lainnya tahu," ujar Junghwan memperingati.

"Lah, kenapa?"

"Gue takut, gimana kalau Kak Jihoon ternyata psikopat dan hal ini sampai kedengaran dia? Bisa-bisa gue mati, hii ngeri~"

"Lah, kok bisa tiba-tiba psikopat?"

"Soalnya tadi dia natap Kak Mashiho kayak pengen bunuh gitu."

Haruto menyilang kedua tangannya di depan dada. "Junghwan, Junghwan, lo bocil tapi banyak tahu ya."

"Biar bocil, yang penting berguna."

Haruto tersenyum miring,

"Oh ya? Maksud lo salah satunya ngecelakain Kak Jihoon?" sarkas Haruto, dan itu berhasil membuat wajah Junghwan memucat.

"B-bukan.. a-apaan sih.."

Haruto menatap Junghwan lebih dekat.

"Lo pikir gue gak lihat? Gue lihat semuanya loh.."































































































































"Tapi bohong, pfft! Hahaha lucu banget sih muka lo!"














































































































Mashiho duduk di kursi ruang tunggu rumah sakit, ia kesal pada Jihoon tapi sekaligus khawatir. Terakhir kali Jihoon mengatakan hal buruk itu, kondisi pemuda itu tampak tidak baik-baik saja.

Friends | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang