[27]

1.1K 350 23
                                    

Junghwan sudah jujur mengatakan semuanya pada Yedam, tapi bodohnya Yedam sama sekali tidak bertindak. Kalau begitu kan usaha Junghwan sia-sia, padahal ia sudah mempertaruhkan nyawa juga loh.. Dasar.

"Tapi gue penasaran, kenapa Kak Yedam ninggalin Kak Haruto sendirian ya? Padahal kan Kak Yedam tahu Kak Haruto bakalan dibunuh," dumel Junghwan menatap hamparan sungai di depannya dengan bingung.

Jadi begini ya hidup sebagai orang yang tidak punya rumah, hidupnya selalu kabur-kaburan.

"Sebenarnya sih ada satu hal yang belum gue omongin ke Kak Yedam, tapi gak penting kok."

"Oh atau penting ya?"

"Gak penting kali ya, hihihi."

"Tapi emang penting sih ini.."

Junghwan jadi seperti orang gila, bicara sendiri. Tapi tidak apa-apa, ini menyenangkan kok. Toh tidak akan ada teman-temannya yang mau ia ajak bicara lagi.

"Satu halnya itu.. sebenarnya Kak Yoshi berbahaya untuk seseorang, hehe."

































































































































































































Saat umur tujuh tahun Yoshi mulai bisa membedakan mana yang namanya halusinasi dan mana yang bukan. Itu bertahan sampai usianya mencapai umur sembilan belas tahun, tapi kenapa tiba-tiba semuanya berubah.

Yoshi marah, ia merasa menjadi orang gila di antara teman-temannya.

Sekarang, Yoshi bahkan tidak bisa membedakan mana yang halusinasi dan kenyataan. Akhir-akhir ini Yoshi sering melihat Mamanya yang sudah meninggal beberapa tahun ada di rumahnya tampak seperti nyata.

Walaupun itu halusinasi, Yoshi tetap tidak bisa membedakan. Terkadang ia mencampur saos sambal di nasi yang mana ternyata itu adalah sabun cuci baju. Rasanya seperti.. dunia Yoshi perlahan hancur.

Ia tidak pernah bisa mengutarakan bukti dan apa saja yang ia lihat ke teman-temannya. Mereka semua akan bilang bahwa Yoshi berhalusinasi, walaupun pada kenyataannya Yoshi juga meragukan tentang apa yang selama ini ia lihat. Apa semua itu sungguhan?

Pertama kali Yoshi menyadari semua itu adalah saat ia melihat Yedam yang berada di mini market, kenyataannya kan tidak. Hal sekecil itu saja Yoshi bisa berhalusinasi.

"Woi, bengong aja lo! Udah sore juga, nanti kesambet setan lho!"

Yoshi yang sedang berjalan itu terperanjat kaget, suara toa Jaehyuk bisa membuyarkan lamunannya. Gak heran sih, ini kan Jaehyuk..

"Lo mau ke mana, Kak?" tanya Jaehyuk memberhentikan motor hitamnya.

"Pulang."

"Kok jalan kaki?"

"Angkotnya gak ada."

"Mau bareng?"

"Gak."

"Dingin banget dah lo," cibir Jaehyuk merengutkan wajahnya.

"Iya, gak suka?!"

"Galak banget."

"Bodo amat."

"Gue tendang lho ginjal lo, Kak," ancam Jaehyuk main-main. Yoshi pun melotot menantang,

Friends | Treasure ✔Where stories live. Discover now