54. Jarak

54 6 0
                                    

Wah aku gak nyangka challengenya bakalan terpenuhi dalam waktu sesingkat ini,aku kira gak ada yang baca haha~

Terima kasih yang sudah vote,oh ya chapter sekarang 5 vote aja deh kalau lebih malah bagus aku bakalan update lagi,kebetulan stok chapter baru lumayan numpuk

Oiya silahkan komen apa yang menurut kalian kurang dari cerita ini,gapapa aku lebih suka bertukar pikiran dan supaya aku tahu kalian suka ending yang kaya gimana wkwk

Selamat membaca~

🌵🌵🌵


Purnama yang bersinar terang sudah lima kali menunjukkan sinarnya kepada Artha dan selama lima periode purnama itulah Artha berpisah dengan Ran

Ran yang memiliki senyum secerah bulan purnama, Ran yang Artha cintai dan Ran yang Artha kasihi entah bagaimana kabarnya sekarang

Semenjak kata selesai itu terlontar, baik Ran ataupun Artha tidak pernah saling menghubungi lagi, Ran benar benar menepati perkataannya untuk pergi dari kehidupan Artha dan tidak akan kembali lagi

Artha pun kini sibuk mengurus persiapan kuliahnya di Amerika, Artha mulai memasukkan pakaiannya kedalam koper dengan rapi karena tidak ada kegiatan yang bermanfaat jadi Artha memutuskan untuk packing lebih awal

"Artha" panggil bunda Hana -orangtua Artha

"Ya bunda ?" Jawab Artha

Bunda Hana tersenyum menatap Artha yang semakin hari semakin menutup diri, yah dia sudah mengetahui tentang hubungan Artha dan Ran yang kandas ditengah jalan padahal dia dan suaminya sudah mempersiapkan tabungan untuk meminang Ran sebelum Artha pergi ke Amerika setidaknya kalau Ran sudah terikat dengan Artha lebih dahulu, mereka tidak akan khawatir Ran diambil oleh laki laki lain

Entahlah, saat pertama kali Bunda Hana melihat Ran memang hampir terjadi kesalahpahaman karena kepribadian Ran yang cuek dan santuy namun setelah ditelaah lebih dalam lagi Ran tidak sesederhana itu, dia baik dan pengertian namun sayang wajah dinginnya membuat orang segan padanya bahkan sering disalah pahami, sifat keibuan Ran juga menjadi nilai tersendiri bagi bunda Hana "Pokoknya Ran itu menantu yang pas buatku" ucap bunda Hana dulu

"Gak kangen sama Ran, nak ?" Tanya bunda Hana

Artha terkekeh mendengar pertanyaan bundanya itu "Daripada kangen, Artha malah benci dia, bunda" ujar Artha

"Memaafkan itu lebih mulia daripada menanggung dendam" nasehat bunda Hana "Beberapa hari lagi kamu ke Amerika supaya beban kamu sedikit berkurang dan supaya fokus belajar, lebih baik kamu selesaikan dulu masalahmu" sambungnya

"Entahlah bunda, kayaknya bakalan aneh kalau Artha minta maaf duluan dan juga keliatannya dia gak merasa bersalah jadi kenapa Artha harus minta maaf ?" jawab Artha lalu kembali fokus pada pekerjaannya

Sedangkan bunda Hana hanya menatap Artha dengan sendu

🌵🌵🌵

Artha memberhentikan mobilnya dipekarangan rumah yang dulu sering Artha kunjungi bahkan Artha pernah menginap dirumah ini. Ya, kini Artha berada dipekarangan rumah Ran entahlah ucapan bundanya kemarin membuat Artha sedikit tidak tenang dan berpikir kalau Artha harus menyelesaikan masalahnya dengan Ran agar Artha bisa kuliah tanpa harus memikirkan masalahnya dengan Ran

Artha menekan bel rumah Ran dengan hati tak karuan bahkan Artha merasa tangannya yang sedang menggenggam paperbag berisi macaron kesukaan Ran sedikit bergetar, bukan tanpa alasan Artha membawa macaron kesukaan mantan kekasihnya itu hal ini Artha lakukan sebagai hadiah formalitas untuk Ran ketika mereka saling memaafkan nanti

ARATHA (MAJOR REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang